Sumber :
- VIVA.co.id/ D. A. Pitaloka
VIVA.co.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, meluncurkan laman atau website Gerakan Nasional Revolusi Mental, Revolusimental.go.id. Laman itu adalah bagian dari upaya mewujudkan jargon dan visi pemerintahan Presiden Joko Widodo, yakni revolusi mental.
Baca Juga :
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
Laman yang menggunakan domain pemerintah, yakni .go.id, ditujukan untuk rakyat agar bisa mengetahui informasi terkini tentang pemerintah dan berkontribusi langsung dalam gerakan revolusi mental. Kementerian bertugas mengkoordinasi gerakan nasional itu.
Baca Juga :
Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama
"Ini salah satu hal berkaitan gerakan hidup baru revolusi mental yang sudah ditegaskan Presiden Jokowi dari sejak awal dilantik. Pidato kenegaraan Presiden di DPR kemarin juga Presiden menegaskan kembali gerakan revolusi mental, cara berpikir, cara berkerja. Makanya kami meluncurkan website, supaya masyarakat bisa melihat, karena ini adalah gerakan nasional," ujar Menteri Puan dalam peluncuran laman itu di Jakarta, Senin, 24 Agustus 2015.
Baca Juga :
Ahok Ungkap Alasan Jokowi Sindir Keuangan Daerah
Menteri menjelaskan, untuk mengawal gerakan nasional revolusi mental itu, Kementerian PMK akan membuat penugasan-penugasan memonitor gerakan itu yang diikuti semua Kementerian.
"Ke depannya harus kami lihat dulu bagaimana cara me-monitoring-nya, akan di-follow up (ditindaklanjuti) dengan semua Kementerian. Ini bukan gerakan sehari, dua hari, setahun, dua tahun. Ini gerakan terus-menerus supaya cara pandang rakyat Indonesia bisa maju di depan bangsa-bangsa lain," katanya.
Gerakan itu merupakan gerakan bersama dan menyangkut segala hal yang berkaitan dengan masyarakat, serta menyeluruh ke seluruh sektor kehidupan.
Revolusi Mental adalah gerakan hidup dengan mengubah cara pandang, cara berpikir, dan cara kerja. "Pemerintah, masyarakat, dan swasta terlibat dalam hal ini, dilakukan secara bersama-sama dan gotong royong," ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ke depannya harus kami lihat dulu bagaimana cara me-monitoring-nya, akan di-follow up (ditindaklanjuti) dengan semua Kementerian. Ini bukan gerakan sehari, dua hari, setahun, dua tahun. Ini gerakan terus-menerus supaya cara pandang rakyat Indonesia bisa maju di depan bangsa-bangsa lain," katanya.