KPK: Kementerian Jangan Takut Gunakan Anggaran

Joko Widodo-Jusuf Kalla Buka Puasa di KPK
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Ahok Tuduh Ada Anak Buahnya Sengaja Gagalkan Pemerintahan
- Pelaksana Tugas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Taufiqurahman Ruki mengatakan bahwa sebenarnya jangan sampai uang yang telah dianggarkan negara hanya mengendap. Sebab, banyak kementerian dan lembaga yang tidak melakukan penyerapan anggaran dengan baik.

Jokowi 'Semprot' Ahok Soal Serapan Anggaran

"Jangan sampai uang terlalu banyak mengendap mati. Karena akibatnya  negara juga harus ke luar uang lagi tambahan untuk membayar bunga uang itu kan disimpan namanya di bank kan," kata Ruki di Istana Bogor, Jakarta, Senin 24 Agustus 2015.
Tunjangan PNS Naik, Belanja Pegawai 2015 Melonjak


Seharusnya, kata Ruki tak perlu ada ketakutan para pengguna anggaran dalam menggunakan anggaran itu. Sepanjang, dalam melaksanakan fungsinya itu betul-betul digunakan dengan baik.


"Jangan ada niat macam-macam? Terutama niat untuk terima sesuatu, pemberian atau janji," ujar dia.


Namun, kata dia, jika ada indikasi kerugian negara, maka KPK tentu meminta BPK atau BPKP untuk melakukan audit investigasi terlebih dahulu.


"Setelah audit investigasi menemukan perbuatan melawan hukum apa yang mereka lakukan, baru kita maju dengan penyidikan, dengan demikian tidak terjadi hiruk pikuk," ujar dia.


Namun, Ruki membantah bahwa jika mengenai kebijakan penggunaan anggaran, maka tidak akan masuk ke ranah hukum.


"Dalam mengambil kebijakan kadang-kadang ada diskresi, ada ke luar dari kewenangan. Nah itu penilaian terhadap itu. Apakah diskresi itu bertentangan dengan hukum, apakah diskresi itu betul-betul diperlukan. Jadi bukan perbuatan pidananya yang ditoleransi," kata dia.


Sehingga, KPK baru akan masuk ke dalam sebuah kebijakan jika sudah ada rekomendasi dari BPK atau BPKP bahwa telah terjadi kerugian negara akibat dari perbuatan melawan hukum.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya