Panas Ekstrem, Air Minum Jemaah Haji Ditambah

Ilustrasi rombongan jemaah calon haji.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq
VIVA.co.id
Anggota DPR Ingatkan Pemerintah Soal Dana Haji
- Musim haji 1436H/2015 akan bertepatan dengan musim panas di Arab Saudi. Suhu udara di Mekah dan Madinah bahkan dipastikan menembus 45 derajat celsius.

Tawaf dan Rahasianya

Seperti diinformasikan Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama RI, guna mengantisipasi dampak cuaca panas ini, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan menambah pasokan air minum bagi jemaah haji saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
Calon Haji Ini Kesal Sambal Petisnya Disita


"Dengan cuaca panas, kami menyediakan air minum untuk masing-masing jemaah. Tanggal 8 Dzulhijjah begitu tiba di Arafah, jemaah akan diberi 2 botol air minum 660 ml atau 4 botol yang berukuran 330 ml. Ini tambahan dalam rangka mengantisipasi cuaca panas," ujar Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis saat memimpin rapat tim pemondokan dan pengawas katering di Daker Makkah, Syisyah, Senin 24 Agustus 2015.


Selain itu, selama di Armina, PPIH juga akan memberikan tambahan air minum dalam setiap kali makan. Kalau sebelumnya hanya 2 botol ukuran 330 ml, tahun ini ditambah menjadi tiga. Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk mengantisipasi agar jemaah tidak sampai kekurangan air minum selama di Armina.


Sri Ilham meminta pengawas katering memastikan air minum bagi jemaah didistribusikan sesuai dengan jumlahnya.

 

"Ini harus dikawal ketat oleh pengawas. Kalau ada penyedia yang hanya memberikan dua, langsung dilaporkan. Sebab kami sudah mengantisipasi agar jemaah tidak sampai kekurangan air minum," katanya.


Pemanas Makanan

Daerah Kerja (Daker) Mekah telah melakukan pertemuan dengan seluruh perusahaan penyedia katering dan pemondokan bagi jemaah haji Indonesia di Tanah Suci.


Koordinasi ini dilakukan karena kedua pihak ini yang nantinya akan bekerja sama dalam melayani jemaah haji Indonesia.


Ada tiga hal yang dibahas dalam pertemuan ini. Masalah distribusi, penempatan pemanas makanan, dan penanganan sampah boks serta sisa makanan jemaah.


Kemudian, yang lebih penting adalah, seluruh makanan harus sudah diterima jemaah haji paling lambat jam 11.00 WAS.


Diharapkan, sebelum ke Masjidil Haram, jemaah haji Indonesia sudah makan, sehingga bisa fokus beribadah sampai waktu Ashar. Kemudian, proses distribusi makanan harus dilakukan dengan menggunakan pemanas makanan dari dapur. Ini agar makanan tidak rusak.


Adapun mengenai penanganan sampah boks makanan yang telah dimakan jemaah, menjadi tanggung jawab penyedia pemondokan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya