Terkenal Suka Mandi, Jemaah Haji RI Harus Hemat Air

Haji kloter Makassar
Sumber :
  • ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang

VIVA.co.id - Meski perusahaan penyedia pemondokan telah berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia, sejumlah persoalan yang kerap terjadi di pemondokan masih tetap harus diantisipasi.

Dua persoalan yang kerap terjadi adalah masalah sampah yang selalu saja menumpuk setelah jam makan. Kemudian, pasokan air di pemondokan yang kerap habis. Pasokan air akan cepat habis karena jemaah haji Indonesia terkenal suka mandi dan mencuci dalam waktu yang bersamaan.

Menurut Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Sri Ilham Lubis menambahkan, kondisi yang kurang baik kerap terjadi di pemondokan karena stok air habis.

"Orang Indonesia terkenal suka mandi, apalagi musim panas. Air habis di pemondokan, ketika telat air datang, jadinya seperti apa?" ujar Sri Ilham dalam rapat di Kantor Daker Makkah, Syisyah, Senin 24 Agustus 2015, seperti dikutip dari Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama RI.

Ditambahkan Sri, jika stok air di pemondokan habis, petugas harus sesegera mungkin lapor ke penyedia agar air segera diantar. Bila air tak kunjung diantar, petugas harus segera membeli air sendiri untuk kepentingan jemaah.

"Kalau sudah disampaikan ke pemilik hotel dan belum datang juga, Pak Arsyad (kepala Daker Makkah) akan memerintahkan beli air dan potong dari tagihan pembayaran pemilik hotel. Bila perlu foto sebagai bukti," ujar Sri.

Selain meminta petugas mengawasi suplai air, jemaah haji Indonesia juga diminta untuk hemat air. Karena, pasokan air menjelang puncak haji akan terhambat, karena truk pengangkut air akan kesulitan masuk ke dalam kota Mekah. Banyak haji dari seluruh dunia yang memenuhi jalan-jalan.

Tawaf dan Rahasianya
Anggota Komisi VIII Desy Ratnasari

Anggota DPR Ingatkan Pemerintah Soal Dana Haji

Uang itu tak boleh digunakan sembarangan.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2017