Gunung Lawu Terbakar, Pencari Madu Dituding Jadi Penyebab

Riau siaga darurat kebakaran
Sumber :
  • ANTARA/FB Anggoro
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Petugas kesatuan pemangku hutan Lawu di Gunung Lawu, menyebut penyebab terjadinya kebakaran di gunung itu ditengarai oleh aktivitas para pencari madu tradisional.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau
Penggunaan api untuk pengusir lebah, kerap menyisakan sumber api di rongga-rongga pohon.

Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat
"Saat kondisi itu, angin bertiup kencang, sehingga api membesar dan membakar hutan,” kata Kepala Kesatuan Pemangku Hutan Lawu DS Nanang Sugiharto, Rabu 26 Agustus 2015.

Baca Juga: 

Api yang membakar kawasan hutan di Gunung Lawu dalam dua hari terakhir, diketahui muncul pertama kali di petak 39, yang berdekatan dengan Desa Manyul Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi, yang masuk dalam BKPH Lawu Utara.

Api kemudian menjalar ke petak 41, dan terbawa angin hingga membakar petak 30. “Hingga sekarang, di wilayah BKPH Lawu Utara hutan yang terbakar seluas 70 hektare," katanya.

Baca Juga: 

“Jadi, total menjadi 95 hektare yang sudah terbakar," tambah Nanang.

Menurut Nanang, selain pencari madu, para pembuat arang di hutan juga bisa menyebabkan kebakaran hutan. Aktivitas mereka yang kerap memotong, membakar dan menimbun kayu untuk dibuat arang sering menjadi pemicu kebakaran hutan.

"Kalau tahun-tahun lalu, pembuat arang ini yang menyebabkan hutan terbakar," katanya.

Baca Juga:

Saat ini, pemadaman sudah diupayakan dengan memadamkan api secara manual. "Kami juga membuat sekat bakar, agar api tidak meluas,” jelasnya.

Hingga sekarang, sekat bakar sepanjang 24 kilometer sudah dibuat untuk memutus merembetnya api sepanjang 10 km di wilayah BPKH Lawu Selatan, saat memasuki musim kemarau. Dalam dua hari ini, dibuat lebih dari dua kilometer sekat bakar untuk meencegah api meluas. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya