Kemenag: Tak Hanya Indonesia yang Terkendala Visa Haji

Sumber :
  • ANTARA/M Risyal Hidayat

VIVA.co.id - Ribuan jemaah haji Indonesia tahun 2015 mengalami keterlambatan keberangkatan karena visa yang tak kunjung keluar ketika hari pemberangkatan. Masalah tersebut ditengarai karena Pemerintah Arab Saudi memberlakukan sistem pendataan haji secara elektronik atau e-Hajj pada musim haji tahun 2015 ini.

Masalah visa elektronik ini ternyata tidak hanya dialami Indonesia. Negara-negara lain yang mengirimkan jemaah hajinya ke Arab Saudi juga mengalami hal yang sama.

Menurut Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis, kendala tersebut tidak terlepas dari kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang menerapkan sistem e-Hajj, yang berdampak pada sistem pemberian visa kepada jemaah haji pada tahun ini.

"Kami sudah cek kemarin, ada informasi bahwa Nigeria mengalami keterlambatan juga. Demikian juga Pakistan dan Thailand," kata Sri, Rabu, 26 Agustus 2015.

Sri menjelaskan sistem e-Hajj yang mulai diberlakukan Pemerintah Arab Saudi itu setidaknya mencakup beberapa tahapan. Pertama, Pemerintah Arab Saudi mensyaratkan negara pengirim jemaah haji untuk menyerahkan penanggung jawab e-Hajj di Negara masing-masing untuk bisa masuk ke jalur portal e-hajj.

Kedua, sistem ini mensyaratkan negara pengirim jamaah haji  untuk membayar jaminan di Arab Saudi, seperti jaminan sewa hotel di Makkah dan lainnya. "Itu harus kita bayar terlebih dahulu. Kalau tidak, kita tidak bisa mengakses ke e-Hajj itu sendiri," ujarnya.

Ketiga, seluruh kontrak layanan di Arab Saudi, seperti katering, transportasi, akomodasi dan juga layanan Armina itu semuanya masuk ke dalam portal e-Hajj. Keempat,  diminta untuk membuat pemaketan layanan yang dihubungkan ke masing-masing jemaah.

Setelah keempat proses itu diselesaikan, lanjut Sri Ilham, Kementerian Haji Arab Saudi baru bisa memberikan persetujuannya ke Kementerian Luar Negeri untuk ditindaklanjuti dalam proses pemberian visa bagi jemaah. 

Satu Jam di Masjid Nabawi

"Itu proses panjang yang diterapkan oleh Pemerintah Arab Saudi dalam hal ini adalah Kementerian Haji kepada seluruh negara pengirim jemaah hajinya," ujar Sri.

Hanya saja menurut Sri, Indonesia mengalami kendala penyesuaian sistem ini karena jemaah haji asal Indonesia yang sangat banyak.

"Jadi karena sistemnya baru beberapa negara melakukan penyesuaian-penyesuaian, dan itu memberikan pengaruh yang sama, kita juga mengalami kendala yang sama dengan mereka hanya kendala kita lebih besar karena jumlah jamaah haji kita yang terbesar," ujar Sri.

Jamaah haji sedang tawaf

Tawaf dan Rahasianya

Tawaf dimulai dan berakhir di sudut Hajar Aswad. Melawan arah jam.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016