Sumber :
- ANTARA/M Risyal Hidayat
VIVA.co.id
- diimbau untuk mewaspadai ancaman dehidrasi selama menyelenggarakan ibadahnya di tanah suci. Sebab penyakit kekurangan cairan tubuh ini akan berakibat fatal jika tak tertangani dengan baik.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Satu Jam di Masjid Nabawi
"Dehidrasi menjadi penyakit paling sering terjadi. Ini disebabkan oleh perbedaan suhu dan kelembaban," ujar mantan Tenaga Kesehatan Haji Daerah dan Tenaga Kesehatan Haji Khusus ONH Plus, Dr Ari F Syam dalam keterangan tertulisnya, Kamis 27 Agustus 2015.
Baca Juga :
Calon Haji Ini Kesal Sambal Petisnya Disita
Kondisi cuaca di Arab Saudi, menurut Ari, memang ekstrim. Khususnya bagi dari Asia seperti Indonesia.
Untuk perbandingan, di Arab Saudi, pada pagi hari saja suhu bisa mencapai 36 derajat celcius, lalu meningkat lagi pada siang hari menjadi 42 derajat celcius.
Kemudian turun pada sore 38 derajat celcius dan menurun lagi pada malam hari menjadi 32 derajat celcius. "Bisa dibayangkan bagaimana panasnya. Bandingkan dengan Jakarta, suhunya saja masih berkisar 33 derajat celcius," kata Ari.
Untuk itu, Ari mengimbau kepada seluruh untuk memperbanyak konsumsi cairan. Sehingga, ketersediaan cairan tubuh tidak berkurang drastis saat diserang dehidrasi.
"Usahakan tetap minum dimana pun berada. Hindari minuman yang mengandung kafein, karena hanya akan memperberat dehidrasi," katanya.
Sementara itu dikutip dari Media Center Haji Kementerian Agama, Kepala Daerah Kerja Mekah Arsyad Hidayat mengatakan, Kementerian Agama telah melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi potensi jemaah mengalami dehidrasi.
Cara yang ditempuh dengan memberikan tambahan air minum pada layanan katering. Kalau sebelumnya air minum yang diberikan kepada jemaah haji dua botol kemasan 330 ml, pada musim haji tahun ini ditambah satu lagi sehingga menjadi tiga botol.
Pemerintah Indonesia juga mewajibkan setiap pemilik pemondokan menyiapkan air minum, baik air putih biasa ataupun air zamzam. Air minum ini disiapkan pada dispenser dengan rasio satu galon untuk 20 orang.
"Ini upaya yang dilakukan supaya jemaah haji bisa terbantu dalam menjaga diri dari dehidrasi dengan banyak mengkonsumsi air,” katanya, Rabu malam, 26 Agustus 2015.
Cara yang ditempuh dengan memberikan tambahan air minum pada layanan katering. Kalau sebelumnya air minum yang diberikan kepada jemaah haji dua botol kemasan 330 ml, pada musim haji tahun ini ditambah satu lagi sehingga menjadi tiga botol.
Pemerintah Indonesia juga mewajibkan setiap pemilik pemondokan menyiapkan air minum, baik air putih biasa ataupun air zamzam. Air minum ini disiapkan pada dispenser dengan rasio satu galon untuk 20 orang.
"Ini upaya yang dilakukan supaya jemaah haji bisa terbantu dalam menjaga diri dari dehidrasi dengan banyak mengkonsumsi air,” katanya, Rabu malam, 26 Agustus 2015.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Untuk perbandingan, di Arab Saudi, pada pagi hari saja suhu bisa mencapai 36 derajat celcius, lalu meningkat lagi pada siang hari menjadi 42 derajat celcius.
