Tangisan Janda-janda TNI yang Rumahnya Segera Digusur

Janda TNI, Azizah (berkaca mata).
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Muhammad Iqbal
VIVA.co.id -
KSAD Luncurkan Buku Pengabdian Prajurit Kartika
Janda seorang purnawirawan Angkatan Darat, Azizah (85), hanya bisa pasrah. Dengan raut mata sedih, dia bergabung dengan puluhan warga lainnya menggelar aksi protes kepada TNI karena diusir dari rumah yang sudah mereka tempat berpuluh-puluh tahun.

Rizal Ramli tentang Ahok: Serahkan pada Tuhan Menghukumnya

Azizah tidak sanggup menahan air mata saat menceritakan kegundahannya saat ini akibat dipaksa pergi dari rumahnya. Rumah yang menurutnya sangat banyak kenangan bersama anak-anak dan almarhum suami.
Ahok Tak Peduli Rusuh, Pasar Ikan Harus Ditertibkan


Ditambah lagi, selama ini, Azizah hanya hidup dari gaji pensiunan suaminya yang tidak seberapa. Untuk biaya hidupnya sehari-hari, Azizah dibantu oleh anak-anaknya yang kebanyakan sudah di luar kota.


"Saya hanya tinggal berdua dengan anak saya. Berapalah gaji pensiunan suami, tidak cukup memenuhi kebutuhan, anak-anak rajin
ngirim
juga," ujar Azizah, kepada
VIVA.co.id,
Kamis, 27 Agustus 2015.


Azizah bersama puluhan janda TNI lainnya berjejer rapi sejak pagi, duduk di kursi plastik, mengikuti aksi protes yang digelar oleh Forum Warga MABAD Bersatu (FWMB). Saat Azizah mengeluhkan nasibnya, ia menangis lalu dipeluk oleh ibu-ibu janda TNI lain yang bernasib serupa dengannya.


"Kami sudah kehilangan tiga teman. Tiga ibu lainnya meninggal dunia, karena syok mendengar kabar akan diusir, kesehatan mereka memburuk," kata Azizah.


Azizah sepakat dengan ibu-ibu lainnya, tidak akan meninggalkan komplek mereka apapun yang terjadi. Bahkan mereka menolak kompensasi sejumlah Rp100 juta yang kabarnya akan diberikan kepada mereka jika bersedia pindah rumah.


"Saya mau tinggal di mana lagi. Duit itu buat apa, saya hidup disini, mati di sini," kata Azizah.


Azizah tentu tidak sendirian. Ada puluhan pensiunan TNI lainnya, yang sudah sejak lama pensiun, hanya bisa duduk dan berdiri dibantu tongkat, ikut membaur melakukan aksi protes.


Mereka hanya tidak ingin meninggalkan rumah, yang dulu diberikan kepada mereka saat suaminya aktif sebagai anggota TNI. Namun, di usia yang sudah senja, mereka harus bersiap-siap meninggalkan rumah itu.


Panas terik matahari siang ini tidak menyurutkan niat puluhan pensiunan TNI, bersama janda-janda TNI, untuk menyerukan tuntutan mereka. Dengan berbaju putih-putih, berpita merah-putih di dada, mereka menyampaikan orasi, bernyanyi lagu kebangsaan bersama layaknya mereka masih aktif sebagai prajurit. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya