Penumpang Disabilitas Tertinggal, Garuda Minta Maaf

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki

VIVA.co.id - General Manager PT Garuda Indonesia Wilayah Bali, Syamsuddin, mengakui adanya seorang penyandang disabilitas yang tertinggal penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Penyandang Disabilitas di Kulonprogo Dapat Pengobatan Gratis

Syamsuddin membantah jika hal itu merupakan unsur kesengajaan.

"Ya, benar ada peristiwa itu (penyandang disabilitas tertinggal). Tapi itu murni kendala operasional," kata Syamsuddin saat dihubungi VIVA.co.id, Kamis 27 Agustus 2015.

Ia menjelaskan, kala itu penyandang disabilitas tersebut melalui jalur menggunakan lift, lantas dijemput menggunakan kendaraan. "Jadi, memang tidak ada fasilitas kalau tidak menunaikan aerobrit. Sekali lagi kita bukan mengabaikan," tegasnya.

Penyandang cacat tersebut lantas ditunda keberangkatannya keesokan hari. "Dia kami layani dengan baik. Kami berangkatkan esok pagi harinya," kata Syamsuddin.

Beda Disabilitas Anak dengan Keterhambatan Psikologi

Menurut Syamsuddin, manajemen Garuda Indonesia telah bertemu dengan penyandang disabilitas yang tertinggal tersebut di kediamannya di Surabaya, Jawa Timur, sekaligus meminta maaf kepada pihak keluarga atas insiden tersebut.

"Sekali lagi ini tidak ada unsur kesengajaan," ujar Syamsuddin.

Joko Widodo Menjahit di Kantor Dinas Sosial

Kasus tertinggalnya penumpang disabilitas ini disampaikan Koalisi Nasional Masyarakat Penyandang Disabilitas. Peristiwa itu bermula pada saat boarding. Saat itu si anak sudah melewat petugas Garuda Indonesia untuk disobek boarding pass-nya.

Karena Bandara Ngurah Rai Bali tidak aksesibel bagi pengguna kursi roda, maka sang anak dengan kursi rodanya harus turun tangga terlebih dahulu, naik bus, dan kemudian naik tangga lagi untuk masuk pesawat.

Dalam kondisi itu tidak ada petugas, baik dari Garuda Indonesia maupun Bandara Ngurah Rai Bali yang membantu, sehingga bocah tersebut tertinggal pesawat Garuda yang menuju Surabaya.

Menurut Koalisi Nasional Masyarakat Penyandang Disabilitas, diskriminasi tersebut melanggar tiga ketentuan peraturan perundang-undangan sekaligus. 

Atas peristiwa itu, Koalisi Masyarakat Penyandang Disabilitas menyatakan kekecewaan yang besar terhadap pelayanan yang diberikan oleh Maskapai Garuda Indonesia dan Bandara Ngurah Rai Bali.

Mereka mendesak, pimpinan maskapai Garuda Indonesia dan Bandara Ngurah Rai Bali untuk meminta maaf kepada pihak yang bersangkutan, dan kepada seluruh masyarakat Indonesia melalui media massa. (ase)

Bandara I Gusti Ngurah Rai Ditutup

Bali Berencana Bangun Bandara Baru

Rencananya akan dibangun tahun 2017.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016