- Dok. Piter warga Oksibil, Papua
VIVA.co.id - Bupati Pegunungan Bintang, Wellington L Wenda mengatakan, peristiwa jatuhnya pesawat Trigana Air di daerahnya beberapa lalu bertepatan saat dirinya melakukan gladi bersih guna menyambut HUT RI ke-70.
"Waktu itu jam 15.00 WIT kurang, saya dari rumah mau latihan penghormatan karena sudah ada gladi bersih. Warga yang saat itu mau latihan juga bilang pesawat itu sudah dua kali bunyi, tapi belum juga masuk," katanya di Gedung Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis 27 Agustus 2015.
Ia menjelaskan, setelah mendapatkan kabar jatuhnya Trigana Air, Wellington langsung mencari informasi dan mendapati bahwa ternyata pesawat tersebut sudah putus komunikasi dengan bandara Jayapura selama 30 menit lamanya.
Akhirnya, dia meminta warga yang ada untuk berkumpul di bandara, ia pun meminta meminta Kapolsek setempat untuk bertemu di bandara.
"Karena sudah dua jam kita minta kumpul di airport, menurut perasaan saya pesawat jatuh di kiri atau kanan gunung. Saya minta warga yang lain pantau dulu ke sana," ujarnya.
Namun, warga yang mendapatkan tugas mencari itu, kembali lagi ke bandara sekitar pukul 22.00 WIT malam dan membawa kabar bahwa benar pesawat Trigana Air terjatuh. Jarak pesawat yang jatuh itu berada 15 kilometer dari Oksibil.
"Besoknya, Danrem dan pasukan langsung turun, teman-teman dari Freeport juga langsung bergabung. Namun, koordinasi yang bagus menyebabkan operasi berjalan dengan benar," katanya.
Saat evakuasi berlangsung, tim mendapatkan banyak kendala, terutama kondisi cuaca di lokasi yang tak bersahabat. Selain itu, lokasi jatuhnya pesawat sulit dijangkau dan suhu di lokasi sangat dingin.
"Saya suruh berdoa supaya terbuka cuacanya. Untung juga kekuatan TNI dan Polri masih muda- muda, serta kita kompak, sehingga akhirnya bisa keluar," katanya.
Seperti diketahui, pesawat Trigana Air IL-257 rute Jayapura- Oksibil hilang pada Minggu, 16 Agustus 2015 lalu. Pesawat itu lepas landas sekitar pukul 14.22 WIT dari Bandara Sentani, Jayapura, menuju Oksibil namun terjatuh di kawasan Kampung Antenok, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Ini 5 Maskapai Indonesia yang Sering Delay
Ada tiga faktor penyebab keterlambatan.
