Polisi Sita Senapan AK-47 Milik Kelompok Din Minimi

Din Minimi saat masih bergerilya menentang pemerintah Aceh di hutan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zulkarnaini
VIVA.co.id - Kepolisian Resor (Polres) Lhokseumawe menemukan senjata api jenis AK-47 yang diyakini milik Beurijuk, anggota Din Minimi yang tewas tertembak pada Kamis, 27 Agustus 2015.
Bom Rakitan 10 Kg Sisa Konflik Aceh Ditemukan

Din Minimi adalah pemimpin kelompok bersenjata yang masih beroperasi di Aceh. Senapan AK-47 merupakan senapan serbu yang dirancang Mikhail Kalashnikov dan diproduksi pembuat senjata Rusia.
Partai Aceh: Bendera Bintang Bulan Tak Langgar Hukum

Berdasarkan informasi yang dihimpun, seorang rekan Beurijuk dalam proses penyergapan kemarin berhasil ditangkap. Pria bernama Ismuhar (26) itu dipaksa polisi menunjukkan lokasi penyimpanan senjata milik anggota Din Minimi yang tewas tersebut.
Eks Petinggi GAM Kibarkan Bendera Bulan Bintang di Saudi

Polisi bersama Ismuhar pun menuju lokasi yang dimaksud di Desa Blang, Aceh Utara. Di sana polisi menemukan senjata AK-47, satu magasin, 47 butir peluru dan sebuah borgol tangan.

Saat proses penangkapan di SPBU Batuphat, Lhokseumawe, polisi juga menyita sepeda motor RX-King yang dikendarai Beurijuk dan rekannya.

Sebelumnya, anggota Reskrim Polda Aceh dan Polres Lhokseumawe menembak mati seorang pria yang diyakini bernama Beurijuk. Ia dituding merupakan salah seorang anggota Din Minimi yang terlibat sejumlah kasus teror di Aceh Utara.

Saat hendak ditangkap, Beurijuk bersama seorang rekannya, Ismuhar, sedang melakukan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor RX-King. Polisi yang sudah membuntuti Beurijuk kemudian menyerempet dan meminta tersangka berhenti dan menyerahkan diri.

Berdasarkan keterangan polisi, Beurijuk enggan menyerahkan diri dan berniat kabur. Lalu polisi menembak Beurijuk hingga tewas di lokasi kejadian, di dalam areal SPBU Batuphat, Lhokseumawe.

“(Beurujuk) merupakan kelompok dari DM (Din Minimi) yang mana selama ini kita laksanakan pengejaran,” kata Kepala Kepolisian Resor Lhokseumawe, Ajun Komisaris Besar Polisi Anang Triarsono usai penembakan tersebut.

Menurut Kapolres, penangkapan Beurijuk berdasarkan informasi dari warga.

Dalang sejumlah kasus

Tersangka Beurijuk diketahui mendalangi sejumlah kasus kekerasan dan teror di Aceh Utara. Kapolres mengatakan, Beurijuk juga bersama Ridwan saat penggrebekan di Desa Pulo Meuria, Geureudong Pase, Aceh Utara, Kamis, 20 Agustus 2015.

“Ada rangkaian kegiatan, yang pertama kasus penculikan, yang mana ada warga masayarakat diculik dan dimintai uang tebusan Rp80 juta. Kedua, kaitan kemarin, penembakan kendaraan mobil dan pembakaran (truk pengangkut sawit). Sebelumnya juga ada rangkaian kegiatan lainnya,” ujar Anang menambahkan.

Jasad Beurijuk masih disimpan di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia, Aceh Utara. Belum ada pihak keluarga yang datang mengambil jasad pria itu.

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya