Sumber :
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Badrodin Haiti menyatakan, polisi berkomitmen memberikan pengamanan dalam penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2015. Polri juga akan memberi perlindungan keamanan terhadap pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah maupun pejabat penyelenggara Pilkada.
Namun, tak semua tahapan Pilkada dan tak semua calon dijaga. Alasannya, kemampuan dan jumlah personel Polri terbatas. Untuk itu, Polri hanya akan melakukan pengamanan pada momen yang dinilai berpotensi terjadi gangguan keamanan. Kalau memang ada pejabat penyelenggara Pilkada atau pasangan calon yang meminta pengamanan, Polri akan segera turun tangan.
"Kalau setiap hari, kan, polisi tidak bisa mengikuti sampai ke rumah, sampai ke pasar, sampai ke sawah. Apa polisi terus mengikuti, kan, tidak seperti itu. Tapi begitu ditetapkan, diminta pengamanannya," kata Kapolri Kamis malam, 27 Agustus 2015.
Dia menjelaskan, pada prinsipnya, Polri bekerja sesuai prosedur dan tahapan Pilkada. Kekuatan yang dikerahkan juga disesuaikan dengan tingkat potensi kerawanan serta jadwal Pilkada.
Jenis pengamanan yang dimaksud seperti pengamanan kegiatan, pengamanan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hingga pengamanan pasangan calon peserta Pilkada.
"Pengamanan orangnya, mana orang-orang yang merasa terancam. Tentu itu, kan, harus dikasih tahu siapa siapa yang merasa terancam. Kalau saya bilang, hari ini kita siapkan 2.000 personel, hari ini kegiatannya apa. Sekarang, kan, sudah masa kampanye, kita siapkan personel, tapi jadwalnya mana. Kan, belum ada juga."
(mus)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Jenis pengamanan yang dimaksud seperti pengamanan kegiatan, pengamanan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hingga pengamanan pasangan calon peserta Pilkada.
