Sumber :
- ANTARA/Iggoy el Fitra
VIVA.co.id
- Kabut asap yang melanda Kalimantan Selatan dan beberapa provinsi lainnya makin parah. Hari ini saja, Senin 7 September 2015 jarak pandang di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan hanya 20 sampai 30 meter.
"Jadi semua kendaraan termasuk mobil, harus menyalakan lampu untuk menghindari kecelakaan," kata Warga Kota Banjarbaru, Lisa Antasari.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
"Jadi semua kendaraan termasuk mobil, harus menyalakan lampu untuk menghindari kecelakaan," kata Warga Kota Banjarbaru, Lisa Antasari.
Warga pun, kata dia, mulai mengeluhkan gangguan pernafasan akibat asap yang makin tebal itu. Meski aktivitas perkantoran dan sekolah dapat berjalan seperti biasanya, namun mereka diwajibkan menggunakan masker untuk meminimalisir sesak napas.
Menurut Lisa, asap bahkan sudah masuk ke dalam rumah. Biasanya, asap itu mulai mengganggu warga pada pukul 03.00 WIB.
"Meski terjadi tiap tahun pemerintah setempat seperti tutup mata tidak ada tindakan-tindakan preventif untuk mengurangi kabut asap di sini," kata Lisa.
Padahal, sudah menjadi rahasia umum bahwa kebakaran hutan itu terjadi karena ada pihak-pihak yang sengaja membakar untuk membuka lahan. Biasanya lahan itu digunakan untuk perkebunan sawit dan membangun perumahan.
"Pemda diharap serius menangani kasus kabut asap ini, kalau perlu kasih sanksi tegas buat mereka yang sengaja membakar lahan biar jera," kata Lisa.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Warga pun, kata dia, mulai mengeluhkan gangguan pernafasan akibat asap yang makin tebal itu. Meski aktivitas perkantoran dan sekolah dapat berjalan seperti biasanya, namun mereka diwajibkan menggunakan masker untuk meminimalisir sesak napas.
