Ini Alasan Warga Riau Lapor Malaysia Soal Kabut Asap

Pengumuman penghentian aktivitas sekolah akibat bencana kabut asap
Sumber :
  • ANTARA FOTO/FB Anggoro

VIVA.co.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru menyatakan kabut asap di Pekanbaru sangat pekat pada Selasa, 8 September 2015. Jarak pandang menjadi sangat terbatas.

"Di Pekanbaru jarak pandang 400 meter dan Rengat 300 meter. Sedangkan di Kota Dumai kondisinya lebih buruk lagi, jarak pandang cuma 100 meter. Kondisi yang sama juga terjadi di Pelalawan, jarak pandang tak sampai 100 meter. Ini semua akibat kabut asap yang tebal," ujar Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin, Selasa, 8 September 2015.

Selain melumpuhkan penerbangan, kabut asap juga memaksa siswa untuk libur sekolah. Ekonomi masyarakat Riau ikut pula terimbas pekatnya kabut asap di sana.

"Bagaimana mau jualan, pembeli enggan keluar rumah dan datang ke sini. Habis, kabut asanya tebal. Pekat," ujar Sari, yang membuka warung sarapan pagi di daerah Gobah, Pekanbaru.

Minggu, 6 September 2015 Presiden RI Joko Widodo blusukan ke sebagian kecil wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan di Sumatera. Meski begitu, kunjungan Jokowi tak serta merta menghentikan kegiatan pembakaran hutan dan lahan. Di Pekanbaru misalnya, catatan BMKG per 8 September hari ini menunjukkan kualitas udara di Pekanbaru bahkan sudah sangat berbahaya.

Kondisi tersebut membuat masyarakat Riau kecewa dan menilai menilai pemerintah RI lamban menangani kabut asap. Hal itu pula yang lantas menjadi alasan sebagian masyarakat Riau yang mengatasnamakan Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera) mengadu ke negara tetangga Malaysia.

Mereka meminta agar negara jiran itu membantu penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan kabut asap di Riau.

Perusahaan Kertas Sokong Kegiatan Desa Bebas Api di Riau

"Kita berharap Malaysia segera membantu Riau kirim bomba, satuan militer Malaysia khusus menangani bencana, termasuk kebakaran hutan dan lahan," ujar Ketua Ampera Hendri Marhadi kepada VIVA.co.id, Selasa, 8 September 2015.

Petugas menunjukkan sebaran titik api yang muncul di sejumlah kawasan hutan dan lahan di Indonesia

Riau Kembali Alami Musim Kemarau

Meski sebagian wilayah mengalami hujan, di Riau masih ada titik api.

img_title
VIVA.co.id
3 Februari 2016