- ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
VIVA.co.id - Raut muka ceria terpancar benar di wajah , yang lolos hukuman pancung di Arab Saudi, saat tiba di Bandara Ahmad Yani Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa 8 September 2015.
Rombongan tiba dari Jakarta di Bandara Ahmad Yani Semarang, sekira pukul 16.30 WIB. Didampingi oleh putri sulungnya, Nur Afriani dan adiknya, Satinah nampak tersenyum tipis.
Baca Juga:
Tak banyak memang kata-kata yang diucapkan oleh TKI yang nyaris dihukum pancung oleh pengadilan Saudi pada 2011 lalu tersebut.
"Senang rasanya bisa kembali ke rumah," kata wanita berjilbab hitam itu singkat.
Setelah beberapa saat berada di Bandara, langsung dijemput mobil warna hitam di lobi Bandara A Yani dan langsung meluncur ke Ungaran, kabupaten Semarang.
Rombongan juga didampingi oleh Kementerian Luar Negeri, pejabat Pemrov Jateng, pemerintah kabupaten Semarang, dan sejumlah pejabat terkait.
Baca Juga:
Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Tengah, Wika Bintang, mengungkapkan rasa syukurnya bisa memulangkan ke kampung halaman. Menurut Wika, butuh perjuangan panjang pemerintah Indonesia untuk meloloskan TKW yang awalnya divonis mati di Saudi itu.
Satinah langsung dipulangkan di kampungnya di dusun Mrunten. Pihak keluarga dan sahabat terdekat juga sudah menggelar berbagai persiapan untuk menyambut pemulangan Satinah.
"Allhamdullilah bisa pulang ke rumah, setelah menanti dalam jangka waktu sangat panjang," kata Wika.
Satinah, kata Wika, dipulangkan dalam kondisi sedang sakit stroke ringan. Akibat penyakit itu, Satinah harus dipapah memakai kursi roda, karena sebagian anggota tubuhnya tak bisa digerakkan.
Untuk biaya pengobatan Satinah selanjutnya, pihak Pemprov Jateng akan menanggung seluruhnya. Satinah akan menjalani terapi di rumah Sakit Semarang hingga benar-benar pulih.
"Kami (pemprov Jateng) akan tanggung biayanya," jelas Wika. (asp)
Situasi Makin Memburuk, TKI di Suriah Kembali Dipulangkan
Kontrak mereka dengan majikan tak mungkin diperpanjang.
