Titiek: Polisi Pasti Sudah Tahu Perusahaan Pembakar Hutan

Pemadaman Kebakaran Hutan di Jambi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA.co.id - Bencana asap akibat pembakaran lahan baik yang sengaja maupun tidak disengaja telah menyebabkan jutaan masyarakat Indonesia di Pulau Sumatera dan sebagian Pulau Kalimantan mengalami gangguan kesehatan. Di antaranya mengalami penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). 

DPR Pertanyakan SP3 atas Perusahaan Tersangka Pembakar Hutan

Selain itu, asap juga menyebabkan aktivitas perekonomian mulai dari penerbangan dibatalkan hingga aktivitas belajar mengajar siswa sekolah diliburkan.

Prihatin dengan kondisi tersebut, Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab di panggil Titiek Soeharto, mengingatkan pemerintahan Jokowi-JK untuk menangkap pelaku serta otak pembakaran lahan yang kini juga menyebabkan polusi di negara tetangga.

"Kami minta agar pemerintah menindak tegas pelaku pembakaran hutan atau lahan yang menyebabkab penderitaan masyarakat Indonesia dan terganggunya kegiatan perekonomian masyarakat," kata Titiek Soeharto, yang menjabat Wakil Ketua Komisi IV DPR, di sela-sela acara pemberian bantuan modal bagi 5 kelompok peternak ikan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Sabtu 12 September 2015.

Titiek mengatakan petugas harus mampu menangkap pelaku, baik dari warga sipil sampai pelaku suruhan perusahaan besar apapun. Putri Presiden kedua Soeharto itu mengatakan penegak hukum pasti sudah tahu mana saja yang diduga dalang kebakatan hutan.

Zumi Zola Berikan Eskavator Tiap Kecamatan di Jambi

"Tidak mungkin aparat, pemerintah tidak mengetahui perusahaan mana saja yang ada di balik pembakaran lahan atau hutan tersebut untuk perluasan perkebunan seperti perkebunan sawit. Jangan peduli backingan-nya siapa. Pokoknya harus ditindak dengan tegas," ujar Titiek.

Mantan istri Danjen Kopassus Prabowo Subianto itu mengatakan permasalahan kebakaran lahan atau hutan yang menyebabkan bencana asap sudah sering sekali terjadi di setiap musim kemarau, sehingga pemerintah seharusnya ada tanggap dini terhadap kasus tersebut.

"Penyembabnya itu kan sudah jelas karena setiap tahun di saat musim kemarau terjadi, seharusnya sudah diantisipasi secara dini. Pembuatan hujan agar memadamkan api yang berkobar butuh biaya banyak dan belum tentu anggaranya cukup," tuturnya.

Titiek mengatakan, Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan saat ini sudah diselimuti asap. Bahkan asap sudah sampai ke negera tetangga. Penerbangan berhenti, sekolah libur dan jutaan masyarakat Indonesia sakit ISPA.

Ketua DPD: Jangan Bergantung Asing Atasi Kebakaran Hutan

Ia mengatakan seharusnya pemerintah sudah menetapkan bencana asap tersebut sebagai bencana nasional, namun hingga saat ini pemerintah belum juga menetapkannya.

"Kalau saya melihat dampak sebegitu parah seharusnya sudah menjadi bencana nasional. Nah mungkin para menterinya belum ke Sumatera atau ke Kalimantan, sehingga belum menghisap asap dan mengalami sakit ISPA sehingga belum menetapkan sebagai bencana nasional," kata politikus Partai Golkar ini. (ase)

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016