- VIVAnews/Joseph Angkasa
VIVA.co.id - Siswi kelas III SD yang biasa ceria itu kini jadi pemurung. Selain irit bicara, sudah sepekan dia tidak ke sekolah. Putri bungsu dari lima bersaudara itu memilih mengurung diri dalam rumah.
FPA, 9 tahun, diperkosa pada Minggu 6 September 2015 lalu. Dia ditemukan tergolek kesakitan di atas bale-bale dalam rumahnya di Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Kasus pemerkosaan itu baru dilaporkan ke kantor Kepolisian Sektor Satar Mese, Jumat 11 September 2015, karena korban baru saja keluar dari rumah sakit. Sementara itu, pelaku bernama Damasus Ngaput dikabarkan menghilang dari kampung tempat tinggal korban. Pria berusia 66 tahun itu sedang dicari polisi.
Ditemui di rumahnya Sabtu 12 September 2015, ibu korban menuturkan perbuatan keji yang menimpa buah hatinya itu terjadi saat dia sedang bertamu di rumah tetangga, sementara suaminya sedang pergi ke Iteng.
Saat itu, sang ibu mengaku memang sempat melihat pelaku masuk ke dalam rumahnya. Namun karena merasa ada nenek korban menemani FPA di dalam rumah, sang ibu mengurungkan niat untuk menemui tamu tak diundang itu.
Sepuluh menit berselang, sang ibu akhirnya pulang ke setelah perbincangan dengan tetangga tuntas. Langkah sang ibu berhenti mendadak persis satu depan melewati pintu dapur.
Terperanjat melihat Damasus merapikan resleting celananya. Sementara buah hatinya terlihat terkulai di atas bale-bale. Nenek korban yang sudah renta masih tidur nyenyak di kamar belakang.
“Darah saya serasa meluncur semua ke kaki. Saya gemetaran sampai tak sanggup menegur Damasus yang dengan santainya berlenggang keluar lewat pintu dapur,” Kata ibu korban menjawab VIVA.co.id.
“Saya langsung pegang tubuh anak saya dan dia berbisik telah diperkosa oleh Damasus. Hati saya hancur sekali,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Setelah kejadian itu, ibu korban menjelaskan, FPA pun langsung dilarikan ke Puskesmas Iteng dan sempat dirawat tiga hari di RSUD Ben Mboi Ruteng.
Kepala Unit Pembinaan Masyarakat (Kanit Binmas) Polsek Satar Mese Ajun Inspektur Polisi Maselinus Ance mengatakan, setelah menerima laporan dari ibu korban sejumlah personel Polsek Iteng langsung mendatangi tempat kejadian.
Pada Jumat pagi 11 September 2015, polisi menerima laporan dan langsung bergerak lokasi kejadian perkara.
“Kami sudah lakukan visum et repertum terhadap korban. Celana dalam korban yang ada bekas darahnya sebagai barang bukti turut diamankan,” kata Aipda Maselinus Ance.
Tersangka Damasus Ngaput, kata Aipda Marselinus, sudah dilayangkan panggilan. Namun, kata dia, hingga Sabtu petang tersangka tak kunjung menghadap.
“Kata warga, tersangka sudah sepekan menghilang dari kampung Golo Woang. Damasus sedang dalam pencarian polisi,” kata Marselinus. (ase)
Laporan: Jo Mariono/Manggarai NTT
Aksi Bejat Paman, 8 Tahun Perkosa Keponakan Berakhir di WC
S dipergoki istri saat setubuhi N.
