Indonesia Tambah Daftar Negara Bebas Visa

Rizal Ramli
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

VIVA.co.id - Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, mengatakan akan menambah daftar negara yang bebas visa masuk di Indonesia. Tujuannya untuk meningkatkan potensi turis datang ke daerah pariwisata Indonesia.

"Tadinya masuk Indonesia susah. Sekarang kita tingkatkan jumlah negara bebas visa," ujar Rizal usai rapat tertutup dengan sejumlah menteri mengenai pengembangan sektor pariwisata di gedung BPPT, Jakarta, Senin, 14 September 2015.

Ia menambahkan strategi bebas visa ini juga merupakan cara untuk meningkatkan devisa negara. Ia menyebutkan devisa yang dihasilkan negara baru mencapai US$10 miliar. Melalui ketentuan bebas visa, ia menargetkan devisa meningkat menjadi US$20 miliar dalam lima tahun mendatang.

Menurutnya, devisa Indonesia masih relatif kecil dibandingkan dengan devisa negara-negara di Eropa Selatan seperti Spanyol, Turki, dan Italia.

Meski Indonesia bebas visa, pemerintah tetap akan membatasi negara-negara mana saja yang akan masuk daftar negara bebas visa. Misalnya negara akan mengecualikan bebas visa untuk negara yang aktif di bisnis narkoba dan negara yang suka mengekspor ideologi kekerasan.

"Misalnya seperti ISIS. Kita tidak mau Indonesia menjadi lokasi pertentangan ideologis garis keras," kata Rizal.

Terkait hal ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Indonesia saat ini memang masih kalah dibandingkan Malaysia dan Thailand dalam hal pelayanan visa. Di Malaysia tercatat 164 negara dan Thailand memiliki 56 negara yang bebas visa.

"Karena itu kita mulai dari 15 negara ditambah 30 negara menjadi 45 negara. Dan akan ditambah jadi 45 negara lagi jadi 90 negara tahun ini. Dari 45 negara ini akan bebas visa diĀ  bandara besar di Kualanamu, Jakarta, Surabaya, Denpasar, Makasar dan sembilan pelabuhan," ujar Arief pada kesempatan terpisah usai rapat.

Dukung Rizal Ramli Maju Pilkada, Buruh Mulai Keliling Pabrik

Laporan: Khalisotussurur

Menteri Pariwisata Arief Yahya

Bahasa Jadi penghambat Pariwisata di Indonesia

"Malaysia, Singapura, dan Filipina Bahasa Inggrisnya lebih bagus."

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016