Ini Kasus Korupsi Terbanyak di Semester Pertama 2015

ICW saat menggelar konferensi pers
Sumber :
  • Dianty Windayanti
VIVA.co.id
5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
- Indonesia Corruption Watch (ICW) memaparkan Tren Pemberantasan Korupsi Semester Pertama 2015. Berdasarkan hasil kajian ICW, kasus korupsi sektor non infrastruktur adalah yang paling banyak disidik oleh aparat penegak hukum.

Istri Kena Tuduhan Korupsi, PM Spanyol Bersiap Mengundurkan Diri

Tercatat sebanyak 169 kasus atau 55 persen dari total kasus korupsi di sektor non infrastruktur yang diusut penegak hukum, dengan kerugian negara mencapai Rp411,4 miliar.
Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga


"Karena korupsi bukan hanya terkait dengan pembangunan, pengadaan barang dan jasa saja melainkan juga korupsi terjadi bisa melalui kebijakan serta dana hibah," kata Koordinator Divisi Investigasi ICW, Febri Hendri, di Jakarta, Senin, 14 September 2015.


Sementara kasus yang terkait dengan sektor infrastruktur, ICW mencatat sebanyak 139 kasus atau 45 persen dari total kasus ditangani aparat penegak hukum, dengan kerugian negara sebesar Rp832,3 miliar.


"Meskipun kasus yang termasuk infrastruktur tergolong lebih rendah dari non infrastruktur, tapi kerugian negara yang ditimbulkan hampir dua kali lipatnya. Kasus korupsi jalan, pembangunan jalan tol, dermaga, pelabuhan, bandara itu yang banyak," terang Febri.


Menurut dia, sektor infrastruktur yang paling banyak terjadi ialah pada sektor transportasi sebanyak 32 kasus dengan nilai kerugian negara sebesar Rp113,4 miliar.


Lalu di urutan kedua ialah di sektor pemerintahan sebanyak 20 kasus dengan nilai kerugian negara sebanyak Rp33,3 miliar dan nilai suap sebesar Rp381,5 miliar.


Pada urutan ketiga adalah sektor kesehatan sebanyak 14 kasus dengan nilai kerugian negara sebesar Rp36,9 miliar.


Sementara itu, kasus korupsi paling banyak dari segi non infrastruktur terjadi pada sektor keuangan daerah yakni sebanyak 96 kasus dengan nilai kerugian negara sebesar Rp356 miliar dan nilai suap sebesar Rp24,6 miliar.


Pendidikan menjadi sektor kedua terbanyak dengan 24 kasus serta kerugian negara sebesar Rp18,7 miliar dan nilai suap sebesar Rp50 miliar. Posisi ketiga ada pada sektor sosial kemasyarakatan dengan 21 kasus dan nilai kerugian negara mencapai Rp 21,1 miliar. 


ICW membagi kajian penanganan kasus korupsi yang ditangani aparat penegak hukum berdasarkan dua sektor, yaitu sektor infrastruktur dan non infrastruktur. Lingkup penanganan kasus korupsi ini dilakukan pada semester I tahun 2015. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya