Udara Palembang Juga Masuk Level Bahaya

Ilustrasi/Bencana kabut asap di Indonesia 2015
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

VIVA.co.id - Dari hasil pengukuran Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, kualitas udara di Kota Palembang, Sumatera Selatan, telah memasuki level tercemar atau tidak sehat. Tercatat angka indeks di level ISPU mencapai 208.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

"Dari pengukuran dengan alat pengkuran kualitas udara yang diletakkan di kantor BLH, level ISPU mencapai 218. Itu terjadi sejak seminggu terakhir, dan hari ini angkanya masih 208," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Palembang M Thabrani, Senin 14 September 2015.

Dengan angka ISPU melebihi 200, kondisi udara sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Angka ISPU yang sangat tinggi tersebut, bisa menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

"Kondisi asap yang cukup pekat, biasanya terjadi pada pagi dan malam. Lebih baik pada waktu-waktu tersebut masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah," ujar Thabrani.

Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat

ISPU ditetapkan berdasarkan lima pencemar utama, yaitu karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), Ozon permukaan (O3), dan partikel debu (PM10). Jika nilai ISPU melebihi 200, maka masuk dalam kategori tidak aman. Karena, level ISPU antara 101 - 199, sudah masuk dalam ketegori tidak sehat.

Sebelumnya diinformasikan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Riau juga menunjukkan Konsentrasi PM10 di atas angka 750. Kondisi ini sudah melampaui batas kategori berbahaya.

Pencemar Udara yang masuk berbahaya pada kisaran 300-500. Sementara di Riau saat ini, sudah melebihi batas tersebut. Seiring dengan kualitas udara yang telah masuk bahaya, titik api di kawasan itu juga meningkat. Hari ini, titik api di Riau mencapai 55 titik.

"Oksigen murni tersisa lima persen. Ini sangat berbahaya. Pemerintah harusnya mengungsikan warga Riau," ujar Ahli Paru di RSUD Pekanbaru Riau dr Azizman Saat.

1,7 Juta Orang Indonesia Terdampak Bencana dalam Enam Bulan

Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman langsung menetapkan Riau darurat pencemaran udara akibat kabut asap. Penetapan ini dilakukan karena tiga hari belakangan ini kondisi ISPU di Bumi Melayu itu sudah dalam kategori berbahaya.

Jarak pandang di Riau juga terbatas, hanya 80 meter. Bahkan di beberapa daerah lebih parah lagi, hanya 50 meter. Sekolah diliburkan dan bandara tidak ada aktivitas penerbangan.

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016