Pembunuhan Sadis, Ibu Bakar Hidup-hidup Wanita Rentenir

Ilustrasi.
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Tampang Pelaku Perampokan Sadis Turis Perancis di Bukit Sipiso-piso Kabupaten Karo
- Sungguh tak disangka, seorang ibu rumah tangga di Kampar, Riau nekat melakukan pembunuhan terencana guna menghabisi nyawa seorang wanita pemberi utang alias rentenir.

Esports: PUBG Mobile kolaborasi dengan SPYxFAMILY

Ibu berinisial SI itu, menghabisi nyawa korban dengan cara yang sadis, korban dibakar hidup-hidup dalam sebuah koper besar dan membuangnya di tepi jalan lintas Petapahan - Pekanbaru, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau.
Jordi Amat Ungkap Neneknya Menangis saat Timnas Indonesia Pecundangi Vietnam


SI tak sendiri, saat ditangkap petugas Unit Reserse Kriminal Polsek Tapung, SI mengaku melakukan pembunuhan itu bersama temannya berinisial FB yang berprofesi sebagai dukun.

Dalam pemeriksaan penyidik Polsek Tapung, SI mengakui, terpaksa menghabisi nyawa korban yang belakang teridentifikasi bernama Bernika Manurung karena sakit hati terkait masalah utang piutang antara keduanya.


"Selama sembilan tahun saya diperbudak disuruh mencari uang untuk mengganti uang orang yang meminjam uang kepada dia," ujar SI kepada penyidik, Senin 14 September 2015.


SI mengatakan, sebenarnya dalam transaksi peminjaman uang itu, ia hanya berperan sebagai penghubung sekaligus penjamin. Orang yang meminjam uang kepada Bernika adalah teman SI yang saat ini sudah pergi entah kemana.


"Dia kabur, utangnya Rp.200 juta tapi setiap bulan utang semakin besar karena dibungakan sampai akhirnya sampai miliaran," kata SI.


Selanjutnya... Rencana pembunuhan..




Rencana pembunuhan


Karena tak tahan terus ditekan korban, SI pun memilih untuk berkonsultasi dengan FB. Setelah keduanya bertemu, akhirnya SI nekat menempuh jalan mengakhiri penderitaannya dengan cara menghabisi nyawa Bernika.


Rencana pembunuhan pun disusun rapih, sampai akhirnya terlaksana. SI dan FB menghabisi nyawa Bernika di sebuah tempat yang hingga saat ini masih dalam penyelidikan polisi.


Bernika dibunuh dengan cara dibekap, lalu dalam kondisi tak sadarkan diri, tubuh korban dimasukan ke dalam koper berukuran besar dan dibakar dalam kondisi masih hidup.


Untuk menghilangkan jejak pembunuhan sadis itu, SI dan FB memilih membuang jasad korban yang masih dalam kondisi berada di dalam koper di tepi jalan.


"Harta benda saya sudah habis karena harus membayar cicilan utang itu," ujarnya.


Sementara, Kepala Unit Reskrim Polsek Tapung, Iptu Asdisyah Mursyid mengatakan, dari keterangan kedua tersangka, mereka melakukan pembunuhan itu tidak hanya berdua, tapi ada satu tersangka lainnya yang kini masih buron.


"Satu tersangka masih kita buru, sampai saat ini, dugaan sementara pembunuhan ini bermotif perampokan. Tapi masih didalami karena tersangka mengaku karena dendam," ujar Asdisyah.


SI kini mungkin sudah terbebas dari apa yang disebutnya perbudakan yang dilancarkan korban. Tapi, ia tidak bisa menghirup kebebasan yang diimpikannya dengan membunuh Bernika. Karena, penjara sudah siap mengurung dirinya dan tersangka lainnya.


Arif Budiman - Kampar

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya