Difabel Kecewa TPS Pilkada yang Selalu Menyulitkan

Difabel Kecewa TPS Pilkada yang Selalu Menyulitkan
Sumber :
  • VIVA.co.id/D.A. Pitaloka
VIVA.co.id - Pilkada di Kabupaten Malang diikuti lebih dua juta pemilih. Sebanyak 7.000 di antaranya adalah pemilih difabel atau penyandang cacat, yang tersebar di 33 kecamatan.
PDIP Masih Cari Momentum Baik untuk Umumkan Cagub DKI

Dalam pilkada nanti mereka berharap ada sejumlah perbaikan di tempat pemungutan suara (TPS), sehingga memudahkan dalam menyalurkan hak pilih.
Ahok Tak Sudi Disebut Petugas Partai

Imam Hadiono, seorang penyandang tuna daksa, mengaku telah tujuh kali mengikuti hajatan pemilu. Pemilu legislatif, pemilu presiden, maupun pilkada. Dia mengaku selalu kesulitan menyalurkan hak pilihnya.
KPUD DKI Akui Syarat Jalur Independen Sulit

Masalah yang sering ditemui seperti, TPS yang dilengkapi anak tangga, bilik suara yang terlalu sempit, atau meja tempat kotak suara yang terlalu tinggi.

Namun kendala itu tak membuatnya malas untuk menyalurkan hak pilihnya. Imam mengaku ingin membuat perubahan dengan memilih sosok pemimpin yang dipercaya mampu membawa perbaikan.

Walau kadang ada pemimpin yang hanya mengobral janji palsu saat kampanye, Imam mengaku tidak berhenti untuk mengikuti pemilihan. Dia tetap memilih sesuai keyakinannya.

“Kalau ada janji kampanye yang meleset, ya, kecewa, tetapi tidak kapok ikut memilih lagi,” kata Imam di Malang, Senin, 14 September 2015.

Tak terkecuali di pilkada tahun 2015. Pilkada Kabupaten Malang diikuti tiga pasang calon, yaitu pasangan Rendra Kresna-Sanusi, Dewanti Rumpoko-Masrigah Hadi dan Nurcholis-Muhammad Mufid.

Imam akan memilih satu di antara tiga itu. Namun dia berharap TPS lebih ramah pada kelompok difabel sepertinya.

“Sudah kami sampaikan masukan pada panitia TPS. Sebab, ketika memilih nyatanya tidak ada yang membantu saya. Saya berharap tidak ada anak tangga, ruangan yang cukup lebar dan meja kotak suara yang bisa saya jangkau,” kata Imam.

Komisioner KPU Kabupaten Malang, Abdul Holik, mengatakan telah memberikan sejumlah rambu-rambu pada masing-masing panitia TPS. Kabupaten Malang akan mendirikan 3.672 TPS yang tersebar di 33 kecamatan.

“Nanti ada relawan yang bertugas membantu pemilih. Masyarakat setempat juga kami minta untuk melaporkan apa saja kekurangan mereka sebelum hari H,” kata Holik.

Nantinya, masing-masing TPS akan mendapat anggaran sebesar Rp750 ribu khusus untuk kebutuhan berbagai hal di TPS mulai bilik, meja kursi dan perangkat lain. KPU menyiapkan tujuh relawan di setiap TPS dan salah satunya satunya bertugas membantu pemilih. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya