Netizen Ikut Melawan Asap

Ilustrasi/Upaya Pemadaman Kebakaran Lahan di Sumatera Selatan pada tahun 2015 lalu
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA.co.id - Selama 18 tahun, bencana kabut berulang terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Bak 'kutukan', sampai sekarang asap menyelimuti dan mengendap di paru-paru 25,6 juta warga yang terdampak.

Masyarakat pun merespons pemerintah segera bertindak sebelum jatuh korban lebih banyak. Salah satunya dilakukan oleh para netizen di Twitter.

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Para pengguna internet dan aktivis dunia maya memberi perhatian terhadap masalah kabut asap. Lewat tanda pagar #MelawanAsap dan #AsapRiau, mereka berteriak.

Berikut sejumlah respons netizen terhadap bencana besar yang kini melanda Sumatera dan Kalimantan, yang berimbas pada negara tetangga di Singapura dan Malaysia.

BNPB Deteksi Peningkatan 151 Hotspot Kebakaran Hutan


Lalu ada Ratna Sarumpaet. Seniman Indonesia kelahiran Tapanuli Utara dalam akun Twitternya mengkritik tajam lambannya respons pemerintah soal kabut asap.

"Negara Tak Hadir, atau Negara Tak Punya Kepala Negara? Pesan Dari Rakyat di Riau utk @Jokowi, RI-1. #MELAWANASAP," tulis Ratna.

Kebakaran Hutan Mulai Landa Riau dan Sumatera Utara
Akun bernama Huba huba@popokman juga menyerukan agar ada sanksi keras terhadap para pelaku pembakaran hutan yang menjadi penyebab kabut asap.

"Pak @jokowi #BlusukanAsap saja tidak cukup, sudah saatnya #MelawanAsap,"
tulis akun bernama Navicula Bali@naviculamusic.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya