Sumber :
VIVA.co.id
- Ribuan warga Pekanbaru, Riau kembali menggelar salat istisqa, Selasa 15 September 2015. Mereka memohon agar Tuhan menurunkan hujan sehingga kabut asap hilang. Kali ini salat digelar di halaman kantor Gubernur Riau.
Ketua Majelis Ulama Inodnesia (MUI) Riau, Nazir Karim, mengatakan bahwa pihaknya sengaja mengajak warga untuk beristighfar dan salat istisqa. Termasuk juga puasa sunah dan amalan sholeh lainnya.
Baca Juga :
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Ketua Majelis Ulama Inodnesia (MUI) Riau, Nazir Karim, mengatakan bahwa pihaknya sengaja mengajak warga untuk beristighfar dan salat istisqa. Termasuk juga puasa sunah dan amalan sholeh lainnya.
"Sehubungan musibah kabut asap dan kemarau panjang saat ini, kami mengajak umat untuk banyak beristighfar. Kaum muslimin harus menyadari sepenuh hati bahwa kekeringan dan kabut asap ini musibah dan teguran dari Allah SWT," ujarnya.
Untuk itu MUI menghimbau kepada warga Riau untuk memperbanyak istighfar kepada Allah dan bertaubat atas segala dosa yang pernah diperbuat.
"Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya dengan menurunkan hujan yang membawa nikmat bagi hamba hamba-Nya, Amin," ujar Nazir Karim.
Tadi malam hujan mulai turun di beberapa daerah di Riau, seperti Kampar dan Pekanbaru. Termasuk juga di kawasan Minas, Duri. Sesaat kabut asap hilang dan cuaca jadi cerah.
Namun pagi ini kabut asap kembali menyelimuti Riau. Kabut asap membuat udara kembali memburuk. "Jarak pandang masih terbatas," ujarnya Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Sugarin.
Ia merinci, hari ini jarak pandang di Pekanbaru 700 meter, Rengat 50 meter, dan Pelalawan 500 meter.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Sehubungan musibah kabut asap dan kemarau panjang saat ini, kami mengajak umat untuk banyak beristighfar. Kaum muslimin harus menyadari sepenuh hati bahwa kekeringan dan kabut asap ini musibah dan teguran dari Allah SWT," ujarnya.