Sumber :
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA.co.id -
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Budi Waseso, akan melibatkan TNI dalam perang melawan bandar narkoba. Kemampuan TNI bisa dimanfaatkan dalam mencegah masuknya narkoba dari laut dan wilayah perbatasan.
"Ya, kekuatan TNI itu bisa membantu kita untuk melakukan penindakan. Kita akan gunakan itu," kata Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 15 September 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Ya, kekuatan TNI itu bisa membantu kita untuk melakukan penindakan. Kita akan gunakan itu," kata Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 15 September 2015.
Buwas mencontohkan, salah satu kekuatan TNI yang bisa disinergikan adalah TNI Angkatan Laut. Sebab, laut merupakan salah satu jalur yang digunakan para bandar untuk menyelundupkan narkoba ke Indonesia.
"Angkatan Laut punya kemampuan. Sehingga bisa dideteksi dini dan bisa kita tangkap sebelum barang itu sampai ke darat," ujarnya.
Menurutnya, jalur laut saat ini memang sudah mulai sering digunakan oleh para pengedar narkoba. Bahkan belum lama ini, kepolisian berhasil menangkap mereka.
"Itu jelas, kemarin yang kita tangkap dengan Dir IV Bareskrim banyak yang dari pelabuhan," katanya.
Selain itu, jenderal bintang tiga ini tetap menginginkan adanya revisi UU No 35/2009 tentang Narkotika terutama terkait pasal rahabilitasi. Rencana perubahan UU narkotika ini bertujuan agar pelaku kejahatan narkoba termasuk pengguna narkotika ditindak agar dapat menimbulkan efek jera.
"Rahabilitasi bukan tidak boleh. Jadi rehabilitasi itu boleh tapi harus melalui hukum. Rehab dilakukan bersamaan dengan dilakukan penanganan hukum (pidana)," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Buwas mencontohkan, salah satu kekuatan TNI yang bisa disinergikan adalah TNI Angkatan Laut. Sebab, laut merupakan salah satu jalur yang digunakan para bandar untuk menyelundupkan narkoba ke Indonesia.
