Kebakaran Hutan, Warga Riau Ajukan Petisi kepada Presiden

Upaya Pemadaman Kebakaran Lahan di Sumatera Selatan
Sumber :
  • REUTERS/YT Haryono

VIVA.co.id - Warga Riau bernama Rahmi Carolina membuat petisi kepada Presiden Joko Widodo, yang mengharapkan Presiden segera melenyapkan kepulan asap di wilayah Riau dan sekitarnya. Sebab, persoalan kebakaran hutan sudah seringkali terjadi di wilayah tersebut, namun akar permasalahannya tak kunjung usai.

Selain, kepada Jokowi, petisi yang berjudul "Kembalikan Hak Masyarakat Riau atas Udara yang Bersih!" ini juga ditujukkan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, kapolri, dan kejaksaan.

Rahmi menuturkan, ketika tumbuh dewasa di Kabupaten Pelalawan pada 1997 hingga saat ini, asap akibat kebakaran hutan lahan masih terus berulang. Bahkan, ia bercerita kalau ibunya selalu membekali sapu tangan sebagai pengganti masker kepadanya.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Saat itu, di Pelalawan masih sepi dan mendapatkan masker tidaklah mudah seperti sekarang.

"Asap mengepul di mana-mana. Matahari tertutup asap tebal. Angin tak pula ada. Kampung kami sangat gelap," tutur Rahmi dalam petisinya dikutip dari laman Change.org, Rabu, 16 September 2015.

Rahmi mengatakan, kualitas udara di wilayahnya memburuk, rata-rata standar pencemaran udara di atas 300 psi. Dia mengutip pernyataan seorang spesialis paru-paru bahwa angka tersebut merupakan tanda sangat berbahaya, sehingga Riau dapat disebut tidak layak huni lagi.

"Berkali-kali ganti kepala daerah bahkan presiden, semuanya seolah tak serius urusi persoalan ini," keluh dia.

Menurut Rahmi, pembakar hutan dan lahan gambut hanya ada dua jenis, yakni korporasi dan cukong perambah. Cukong biasanya pemodal besar, bahkan diduga punya relasi dengan korporasi dan elite politik, yang membiayai rakyat miskin untuk bakar hutan dan lahan. Mereka ada di mana-mana.

Untuk itu, sebagai seorang mahasiswa Riau serta korban asap sejak 1997 hingga 2015, Rahmi menuntut untuk mendapatkan haknya menghirup udara yang bersih.

Dia meminta Presiden Jokowi dan Menteri Siti Nurbaya menuntaskan persoalan asap dan kebakaran lahan hutan. Masyarakat Riau kehilangan banyak haknya.

"Kami butuh udara yang sehat. Tolong kembalikan hak kami atas udara yang bersih! Tolong cegah kebakaran hutan lahan! Bukankah mencegah lebih baik dari pada mengobati? Atau kami mati dulu baru diobati?," tulis dia.

Hingga saat ini, Rahmi yang juga salah satu mahasiswa di Pekanbaru ini sudah mendapatkan dukungan 12.954 netizen yang menandatangani petisinya itu.

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016