Puncak Haji, Jemaah Harus Jeli Kondisi Alam di Padang Arafah

Jemaah haji di tenda Arafah.
Sumber :
  • VIVAnews/Umi Kalsum

VIVA.co.id - Suhu panas yang diperkirakan mencapai lebih dari 50 derajat celcius akan terjadi saat puncak haji. Karena itu, jemaah disarankan membawa perbekalan makanan dan minuman saat bergerak ke Padang Arafah untuk mengikuti wukuf.

Perbekalan harus dibawa terutama untuk jemaah yang pindah dari pemondokan di Mekkah menuju Arafah. Sesuai jadwal, gelombang pertama dimulai jam 08.00 waktu setempat.

Butuh waktu sekitar satu jam dari pemondokan ke Padang Arafah dengan naik bus. Karena itu, pada jam 9-10 pagi gelombang pertama diperkirakan sudah sampai di lokasi tenda Arafah.

Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Arafah, Nurul Badruttamam menjelaskan, jemaah harus membawa bekal makanan dan minuman karena Panitia Penyelenggara Ibadah Haji baru memberikan jatah makan pada malam hari. Bila tidak membawa bekal, jemaah akan kesulitan untuk makan dan minum sejak pagi hingga malam.

"Kateringnya malam, jemaah bisa membawa roti dan air minum sendiri saat berangkat dari pemondokan," ujarnya seperti dikutip Media Center Haji (MCH), Kamis, 17 September 2015.

Oleh karena itu, jemaah haji Indonesia yang mencapai 155.200 orang mulai hari ini menyiapkan kebutuhan untuk bekal ke Arafah. Selain makanan dan minuman, disarankan juga membeli buah-buahan dan pulsa untuk komunikasi.

"Jangan mendesak saat akan berangkat. Khawatir kehabisan, karena yang melakukan persiapan itu semua jamaah haji dari berbagai negara," ujarnya.

Nurul Badruttamam berharap saat puncak haji atau wukuf nanti, cuacanya cerah. Tidak hujan bahkan bagai pasir seperti kejadian sebelumnya di Masjidil Haram. 

"Semoga cuaca normal, tidak ada hujan," katanya.

Untuk mengantisipasi jamaah sakit, PPIH sudah menyiapkan klinik kesehatan di bagian pojok Misi Haji. Jamaah yang mengalami kendala kesehatan akan langsung ditangani oleh dokter dan paramedis yang sudah disiagakan.

Sementara itu, Kepala Tim Khusus (Katimsus) Arafah, AKBP Jajang Hasan Basri menambahkan, beberapa hal juga harus disiapkan terkait dengan kondisi alam di Padang Arafah.

Karena itu, akan dibuat surat edaran berupa imbauan kepada jemaah terkait apa yang harus dilakukan bila terjadi bencana alam.

Calon Haji Asal Madura Nekat Bawa Jamu Kuat Lelaki

"Misal saat terjadi hujan lebat, posisi tenda jamaah kita ada yang di dataran rendah dan rawan banjir. Karena itu saat hujan deras," katanya.

Jamaah diimbau tidak panik dan tetap tenang. Bila cuaca mulai tidak bersahabat baiknya langsung mengemasi barang bawaan. Sehingga saat akan dievakuasi, semua sudah siap.
 
Jamaah juga diminta menghindari genangan dan aliran air untuk mencegah korsleting karena jaringan listrik di Arafah ditanam di dalam tanah. Nantinya, jamaah Indonesia akan menempati 52 maktab.

Jemaah haji dari Embarkasi Surabaya

Keberangkatan Ditunda, Dua Calon Haji Tunggu Putusan Hakim

Dua calon haji asal Pamekasan harus menunggu putusan pengadilan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016