Jalani Asimilasi, Ini Kekhawatiran Antasari Azhar

Antasari Azhar
Sumber :
  • ANTARA/Muhammad Iqbal
VIVA.co.id
Antasari Azhar: Jangan Ganggu Saya Lagi
- Antasari Azhar sudah menjalani separuh masa tahanan setelah sebelumnya divonis 18 tahun penjara atasa kasus pembunuhan terhadap bos PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnain. Kini, Antasari tengah menjalani asimilasi dengan bekerja di kantor Notaris Pembuat Akte Tanah (PPAT) Handoko Halim, Tangerang, Banten.

Ini Keinginan Terbesar Antasari Azhar Usai Keluar Penjara

Pantauan
Ini Kegiatan Antasari Azhar di Luar Lapas
VIVA.co.id , Kamis, 17 September 2015, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu nampak relaks dan menikmati aktivitas barunya ini. Ia mulai menjalani proses asimilasi setiap harinya, dari Senin hingga Jumat, pukul 08.00 sampai pukul 17.00 WIB.


Antasari tampak santai berbincang dengan sejumlah wartawan yang menemuinya, bahkan sesekali bertukar pikiran dengan wartawan yang hadir, dan melontarkan guyonan-guyonan ringan, namun tetap dengan serius yang merupakan gaya khasnya.


Dalam sehari, Antasari ditemui oleh 2-3 klien, yang datang ke kantor Notaris yang beralamat di Jalan Saleh Ali Nomor 58 Tangerang itu. Sesekali, Antasari ikut keluar menyelesaikan masalah hukum klien, menemani Handoko Halim, yang tak lain adalah teman semasa kuliahnya dulu di Universitas Sriwijaya.


Antasari yang berpengalaman sebagai seorang jaksa, dan pimpinan KPK itu dijadikan Handoko sebagai penasihat dan pemberi saran di kantornya. Meskipun, kantor notaris biasanya mengurusi legalitas suatu objek, seperti tanah dan bangunan.


"Beliau ini master hukum, saya minta banyak masukan dari dia," kata Handoko Halim, saat bersama Antasari menemui klien mereka.


Antasari mengaku sangat menikmati perannya ini. Ia mengatakan bahwa asimilasi memberikan kesegaran baginya, dan ia bisa berkecimpung kembali di bidang yang selama ini ikut membesarkan namanya.


"Saya menikmati keadaan 'alam' yang sementara ini, bagi yang tidak pernah menjalani tahanan mungkin tidak akan paham, bagaimana kehidupan di penjara, satu jam serasa sehari, sehari serasa seminggu, seminggu serasa setahun," ujarnya.


Namun, justru di sisi lain, Antasari mengaku merasa berat menjalani asimilasi, karena Ia menanggung beban berat untuk menjaga kepercayaan yang diberikan kepadanya. Selama ini, jika di Lapas, Ia bebas untuk beraktivitas, selama masih di lingkungan lapas, tidak harus menjaga diri dari sorotan publik.


Sementara, dalam menjalani asimilasi, Antasari harus bersentuhan dengan dunia luar, dan sangat rentan disalah artikan publik yang melihatnya.


"Nanti saya lagi di luar, lagi menyelesaikan urusan, dikira itu ada Antasari berkeliaran bebas. Saya benar-benar harus hati-hati, takut dikira kenapa lagi. Enggak mudah menjalani asimilasi ini. Kalau di Lapas, saya bebas mau ketemu pembesuk," tuturnya.




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya