- Antara/Adhitya Hendra
VIVA.co.id - Kapal Motor (KM) Hujan Labek 02, yang tenggelam di Selat Sunda pada 14 Agustus 2015 lalu, hingga saat ini masih belum ditemukan oleh Tim SAR gabungan. Sebanyak sembilan orang pemancing yang berada dalam kapal nahas itu juga belum diketahui keberadannya hingga kini.
Sejak dinyatakan tenggelam, hanya ada dua orang yang selamat yakni Sapta (Kapten Kapal) dan Dede (ABK), sementara 12 orang lainnya termasuk pemilik kapal, tidak diketahui keberadaannya.
Pihak keluarga korban yang hanya bisa pasrah, mengharapkan agar relawan melanjutkan kembali pencarian korban. Dalam sebuah acara doa bersama, keluarga para korban berkumpul dan meyakini anggota keluarga mereka masih dalam keadaan hidup.
"Saya berfirasat suami saya masih hidup, mungkin dia ditolong kapal asing yang lewat, atau terdampar," kata Ana, istri dari Marko Zakaria, salah satu korban KM Hujan Labek 02, Kamis, 17 September 2015.
Saat didapati informasi kapal tenggelam, Polda Banten dibantu Basarnas segera melakukan penyisiran, pencarian dilakukan dengan cara menyisir tempat kapal diduga tenggelam, dan mengelilingi pulau-pulau di sekitarnya.
Berdasarkan SOP, pencarian selama dua minggu dihentikan. Padahal tim sudah menurunkan kapal dan helikopter untuk melakukan pencarian.
Informasi yang beredar, tim sempat menemukan beberapa jenazah dari laut sekitaran Selat Sunda, namun ternyata itu bukan korban KM Hujan Labek 02. Hal itu dipastikan setelah dilakukan tes DNA terhadap jenazah yang ditemukan.
"Sempat ada ditemukan jenazah, ternyata setelah dilakukan pengecekan DNA anggota keluarga, bukan korban kapal Hujan Labek," kata Vita, anak salah satu korban.
Tim SAR Temukan 20 Jasad Korban Kapal Karam di Batam
Saat ini sudah 38 jenazah korban ditemukan.
