Soal Jenggot, KH Said Agil: Itu Guyon Saja

Said Agil Siradj Kembali Terpilih Menjadi Ketua Umum PBNU
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA.co.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), Kyai Haji Said Aqil Siradj, mengaku tidak bermaksud menghina atau melecehkan siapa pun terkait pernyataan dia perihal jenggot. Menurut dia, lontarannya mengenai jenggot hanya guyon atau bercanda.

Lantunan Shalawat Antar Jenazah Kyai NU ke Liang Kubur

"Itu kan guyon saja. Masalah jenggot itu bercanda," ujar Said kepada VIVA.co.id di kantor PBNU, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, isu mengenai jenggot ini memicu kontroversi di masyarakat. Pasalnya, orang nomor satu di PBNU itu dinilai melecehkan umat Islam yang merawat jenggot karena dianggap mengurangi kecerdasan. Selain itu, pernyataan Said dinilai bertentangan dengan sunnah Nabi Muhammad yang meminta umatnya untuk merawat jenggot.

NU: Punya Hak Sama, Kaum Transgender Jangan Dibenci

Persoalan jenggot ini bermula saat KH Said Agil berkelakar dalam ceramahnya. Ia mengatakan, memanjangkan jenggot merupakan budaya Arab. Untuk itu tidak harus dilestarikan.

Said juga menilai, jenggot memiliki hubungan dengan tingkat kecerdasan seseorang. Menurut dia, semakin panjang jenggot seseorang, maka kecerdasannya semakin berkurang. Pernyataan ini langsung memicu kemarahan sejumlah kalangan.

NU Pasang Badan Lindungi Warga Eks Gafatar

Melalui layanan periscope @SeputarNU KH Said menyatakan, memelihara jenggot memang termasuk salah satu sunnah Rasullah SAW. Konsekuensinya, orang yang memanjangkan jenggot harus mengikuti perilaku dan akhlak Rasulallah.

Karena misi yang paling subtansi dari Rasulallah adalah membangun akhlakul karimah, bukan sekadar aksesoris, tapi akhlaknya jauh dari perilaku akhlak mulia seperti yang ditunjukkan Rasulallah. (ren)

Laporan: Lilis Khalisotussurur

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya