- http://beritawonganteng.blogspot.com
VIVA.co.id - Wakil Sekjen Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Bachtiar Nasir, mengatakan pernikahan sejenis di Bali bertentangan dengan sila kedua Pancasila. Menurutnya, pernikahan itu juga menabrak kearifan lokal di Pulau Dewata.
"Apa yang mereka lakukan bertentangan. Bukan cuma etika, tapi juga nilai-nilai kearifan lokal dan Hindu di Bali," kata Bachtiar dalam wawancara dengan tvOne, Kamis 17 September 2015.
MUI, kata Bachtiar, menyatakan perilaku tersebut menyimpang luar biasa dan merusak tata etika budaya Bali. Oleh karena itu, pemerintah perlu bersikap tegas melarang pernikahan yang dilakukan sesama pria itu.
"Pemerintah setempat juga harus tegas untuk menindak tegas perilaku seperti ini," katanya.
Penindakan bertujuan agar perilaku serupa tak kembali terjadi di Bali dan meluas ke daerah lain.
"Ini sebuah penyimpangan yang harus ditangani dan jangan sampai ini dibiarkan meluas sebagai sebuah pembenaran," ujar Bachtiar menambahkan.
Sementara itu, LSM pegiat LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender), Our Voice, menyebut tidak ada pernikahan sejenis yang dilakukan di Bali. Pasalnya, menurut Sekjen Our Voice, Hartoyo, Indonesia belum mengakui adanya pernikahan sejenis.
"Logikanya, bagaimana? Wong Indonesia saja tidak mengakui pernikahan sejenis, masa iya ada pernikahan sejenis yang dilakukan di Bali," kata Hartoyo kepada VIVA.co.id, Kamis 17 September 2015.
Sebelumnya, beredar foto yang menggambarkan pernikahan sejenis di Pulau Dewata. Foto pernikahan pasangan sejenis Joe Tully dan Tiko Mulya tersebar di media sosial.
Ketua Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP), Jero Gede Suwena Putus Upadesha pun angkat bicara. Ia mengatakan, pihaknya bakal menelusuri kebenaran informasi tersebut.
"Kami telah membentuk tim khusus untuk mencari kebenaran kabar pernikahan sejenis tersebut," kata Suwena, Rabu 16 September 2015. (ase)
Jusuf Kalla Ungkap Peran Penting Ulama
MUI memperingati hari jadinya yang ke-41.
