11 Jemaah Korban Crane Asal Indonesia Dimakamkan di Saudi

Konstruksi crane yang mengelilingi kompleks Masjidil Haram.
Sumber :
  • REUTERS/Ali Al Qarni/Files
VIVA.co.id
Situasi Makin Memburuk, TKI di Suriah Kembali Dipulangkan
- Sebelas jemaah haji Indonesia yang menjadi korban robohnya
crane
Tinggal Enam hari, Keluarga Sandera Abu Sayyaf Khawatir
di Masjidil Haram telah dimakamkan. Dua nama terakhir yang dimakamkan yakni Painem Dalio Abdullah dan Saparini Baharuddin Abdullah.

TKI di Korea Diminta Hentikan Adu Jotos
Hal itu disampaikan Kepala Daker Mekkah Arsyad Hidayat yang dikutip dari Media Centre Haji Kementerian Agama, Sabtu, 19 September 2015. 

“Sebelas jemaah haji Indonesia yang wafat sudah dimakamkan semua,” kata Arsyad. 

Kepastian jenazah Painem dan Saparini telah dimakamkan, disampaikan Arsyad setelah Kasi Keamanan Daker Mekah, Jaetul Muchlis, melakukan pengecekan kembali ke Maktab 47 yang bertanggung jawab atas pemakaman kedua jenazah tersebut. Maktab adalah lembaga non struktural di bawah koordinasi Muassasah Asia Tenggara yang bertugas memberikan pelayanan kepada jemaah haji Indonesia selama di Makkah, termasuk urusan pemakanan jenazah. 

Satu maktab bertanggung jawab terhadap sekitar 6 – 7 kloter atau 2.500 sampai 3.000 jemaah. Painem dan Saparini tergabung dalam kloter 8 embarkasi Medan (MES08) dan selama di Mekkah tinggal di sektor 7 yang menjadi tanggung jawab maktab 47.

Sebelumnya, Kepala Daker Mekkah Arsyad Hidayat  menjelaskan sembilan jemaah haji Indonesia yang wafat karena robohnya crane di Masjidil Haram telah dimakamkan. Kesembilan korban dimaksud adalah 1) Iti Rasti Darmini (maktab 7); 2) Masnauli Sijuadil Hasibuan (maktab 44); 3) Nurhayati Rasad Usman (maktab 5); 4) Ferry Mauluddin Arifin Dulhai (maktab 58) 5) Adang Joppy Lili (maktab 50), 6) Sriyana Marjo Sihono (maktab 20), 7) Masadi Saiman Tarimin (maktab 50), 8) Siti Rukayah Abdus Somad Dasimon (maktab 42), dan 9) Darwis Rahim Cogge (maktab 45). 

Selain jemaah wafat, peristiwa robohnya crane di Masjidil Haram juga melukai 42 jemaah haji Indonesia. Sampai dengan saat ini, menurut Arsyad, sembilan belas jamaah luka masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi, sedang 23 lainnya sudah kembali ke pemondokan masing-masing.

Pemerintah Saudi Arabia akan memberikan santunan pada korban insiden robohnya crane di Masjidil Haram. Raja Salman sebagai Khadimul Haramain (Penjaga Dua Kota Suci) telah memerintahkan agar keluarga korban jiwa dan yang mengalami luka itu mendapat santunan. Nominal santunan yang diberi bagi ahli waris korban meninggal senilai SAR 1 juta atau senilai Rp3,8 miliar. Jumlah  yang sama akan diberikan juga kepada korban yang mengalami luka yang menyebabkan cacat fisik atau luka berat. Sedangkan untuk korban luka, mereka diberi santuan senilai SAR500 ribu atau setara Rp1,9 miliar.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya