Aktivis Ingatkan Luas Hutan di Indonesia Makin Menyusut

Aksi teatrikal penebangan pohon.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dyah Ayu Pitaloka
VIVA.co.id -
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Lima batang pohon terlihat sedang menari-nari. Dahannya melambai tertiup angin. Kemudian sekelompok penebang pohon datang dan memotong pohon menggunakan gergaji mesin.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Suara raungan gergaji mesin pun menyalak di depan Balaikota Malang, Sabtu 19 September 2015. Korbannya lima batang pohon yang ditebang dan dipotong untuk diambil kayunya.
Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat


"Aksi teatrikal ini untuk mengingatkan pentingnya hutan bahkan bagi masyarakat perkotaan. Ini menggambarkan peristiwa penebangan kayu di hutan," kata juru kampanye Protection of Forest and Fauna (Profauna), Swasti Prawidya Mukti, Sabtu 19 September 2015.


Setidaknya 46 juta hektare hutan hilang dan berganti peruntukan sepanjang 2009 hingga 2013 di Indonesia, dan menyisakan sekitar 82 juta hektare lahan hutan di Indonesia.


"Itu data tahun 2013, terdapat 82 juta hektare hutan. Kemungkinan luasannya sudah berkurang di saat ini," katanya lagi.


Sementara, jika hutan terus berkurang masyarakat perkotaan juga akan terkena dampaknya. Mulai dari kualitas udara bersih yang berkurang hingga pasokan air bersih yang semakin susah.


"Dampak pertama memang dirasakan penduduk sekitar yang menggantungkan hidup pada hasil hutan, tetapi masyarakat perkotaan kemudian akan merasakan dampaknya," lanjutnya.


Selain itu, satwa penghuni hutan juga akan terdampak secara langsung setiap satu pohon ditebang. Kepunahan akan terjadi semakin cepat terhadap sejumlah spesies tertentu jika hutan rusak.


"Kami melakukan kampanye, mengajak warga perkotaan peduli dengan hutan. Ada banyak cara mereka terlibat, salah satunya mengurangi penggunaan kertas, tisu, plastik dan juga menggunakan berbagai bahan yang ramah lingkungan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya