Sumber :
- Irwandi Arsyad - VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta menyatakan, penyebab ugal-ugalannya sopir angkutan umum karena sistem setoran yang masih dilakukan oleh operator.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Ini Titik Rawan Kecelakaan di Tol Cikampek
Namun, Andreas Lucky Lukwira, selaku pegiat @NaikUmum, mengatakan penghapusan sistem setoran tersebut tidak berdampak pada sopir.
Baca Juga :
Remaja Tewas Terlindas Truk di Penjaringan
"Kadishub (Andriyansyah) tidak bisa juga beralasan sistem setoran sebagai penyebab terjadinya kecelakaan, karena dengan sistem gaji pun masih banyak kecelakaan yang terjadi di TransJakarta," ujar Andreas, melalui siaran persnya, pada VIVA.co.id, Minggu 20 September 2015.
Menurut Andreas, dengan pembinaan yang baik, tingkat kecelakaan maupun kejahatan di angkutan umum bisa diminimalisir, apa pun itu sistemnya, gajian maupun setoran.
"Sebaliknya tanpa pembinaan, maka kecelakaan dan kejahatan masih sangat mungkin terus terjadi, meski sopir sudah pakai sistem gaji," tambahnya.
Sebelumnya diketahui, sebuah kecelakaan maut sempat terjadi pada Rabu lalu, 16 September 2015 di Jl. Buncit Raya, Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.
Dalam kecelakaan maut itu, diketahui, sebuah bus kopaja 612 jurusan Kampung Melayu-Ragunan menabrak sepeda motor dan dua mobil yang menyebabkan dua orang yang merupakan pasangan suami istri, Gunawan dan Lilis Lestari, meninggal dunia akibat kecelakaan itu.
Gunawan meninggal di lokasi kejadian, sedangkan Lilis yang diketahui sedang hamil tua itu meninggal, ketika sempat dirawat di RS JMC. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Andreas, dengan pembinaan yang baik, tingkat kecelakaan maupun kejahatan di angkutan umum bisa diminimalisir, apa pun itu sistemnya, gajian maupun setoran.
