Jokowi Puji Kinerja Jepang Bangun MRT

bagian dalam stasiun MRT
Sumber :
  • ANTARA/M Agung Rajasa

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo terkesan dengan perkembangan pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) oleh Jepang. Jokowi bahkan secara blak-blakan memuji Jepang dalam pembangunan tersebut.

Presiden: Proyek Kereta Bandara Selesai Sesuai Target 2017

"Manajemen yang dilakukan yang mengerjakan, sangat bagus sekali. Jepang, kita harus omong apa adanya, sangat bagus," ujar Presiden Jokowi di lokasi pengeboran bawah tanah MRT di Patung Pemuda Senayan, Jakarta, Senin, 21 September 2015.

Pengerjaan proyek pun dianggap rapi. Proses pengerjaan, kata Jokowi, juga tak mengganggu lalu lintas yang ramai di sekitar pengerjaan proyek, sehingga para pekerja bisa menjalankan tugasnya hingga malam hari.

Jokowi Salat Jumat di Bandara Soekarno-Hatta

Baca juga:

Meskipun saat groundbreaking proyek pada tahun 2013 banyak yang protes lantaran takut macet. Tapi menurut Jokowi itu tidak sepenuhnya terbukti. Lalu lintas tetap berjalan biasa.

"Ini yang perlu kita berikan acungan jempol, pada PT MRT dan seluruh kontraktor proyek ini," kata Jokowi.

Untuk melakukan pengeboran bawah tanah digunakan salah satu mesin bor yang disebut Tunnel Boring Machine (TBM) dengan nama Antareja. Bor ini akan beroperasi dari Patung Pemuda Senayan hingga Setiabudi. Dinamai Antareja, karena Jokowi yang menginginkannya. Nama Antareja diambil dari tokoh pewayangan yang merupakan putera Bima.

Fadli Zon dan Fahri Hamzah Puji Jokowi

Selain Antareja, ada pula empat mesin yang akan dioperasikan dalam membangun konstruksi MRT Jakarta. Dua mesin bor ada di Patung Pemuda Senayan, salah satunya Antareja. Sementara satu lagi, masih dalam proses perakitan.

Antareja dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 104 dan 105 (Senayan-Setiabudi), yaitu SOWJ Join Venture yang terdidi dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.

Antareja menggunakan teknologiĀ  Earth Pressure Balance (EPB) yang diproduksi perusahaan Jepang, Japan Tunnel System Corporation atau JTSC. Antareja berdiameter lebih kurang 6,7 meter dengan panjang total 43 meter, berbobot hingga 232 ton. Kecepatan pengeboran ini 8 meter per hari. Target perkiraan, mulai September 2015 hingga Desember 2016.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya