Misteri Nama Jenderal di Novel Romantika Sang Jenderal

Bunda Lusi penulis novel.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dody Handoko
VIVA.co.id
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho ke Dewas, Ada Apa?
- Sebuah novel biografi berjudul
Romantika Sang Jenderal
Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap
akan digarap dalam waktu dekat. Jenderal tadi terlahir dari sebuah keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Hasil Pertandingan Persik Kediri Vs PSS Sleman, 8 Gol dan 1 Kartu Merah
 
Ia lahir dari keluarga seorang transmigran yang kemudian sukses menjadi seorang jenderal. Namanya kini berkibar di tanah Bali karena perjanalan kariernya yang sukses dan menjadi teladan. Namun, nama jenderal tadi masih menjadi misteri.

 

"Saya bersama ketiga rekan memang akan menerbitkan novel biografi berjudul
Romantika Sang Jenderal
. Novel tersebut nantinya akan di filmkan setelah terbit dan beredar luas di awal tahun 2016 nanti," ujar Dra. Lusiana, penulis novel.

 

Menurut wanita yang akan disapa Bunda Lusi, penggarapan novel sudah mencapai sekitar 60 persen dan akan dirampungkan hingga akhir tahun. Novel ditulis oleh Bunda Lusi, Casko Wibowo dan Winnie Kaori. Ketiganya mengerjakan bersama-sama setelah melalui penelitian langsung yang panjang.

 

Lusi menulis novel itu karena kecintaanya kepada jenderal yang menjadi panutan masyarakat di Bali dan seluruh Indonesia. Apalagi, bagi masyarakat yang ingin berkarir di bidang  militer.

 

"Saya ingin menumbuhkan motivasi bagi kalangan remaja menjadi teladan tentang  perjuangan jenderal tadi dalam mengejar cita-cita. Sebuah perjuangan anak transmigran yang bisa menjadi jenderal," paparnya.

 

Bunda Lusi juga mengatakan, novelnya sudah dalam proses produksi bersama tim di Bali. Siapa aktor yang layak memerankan jenderal tersebut?


"Menurut saya yang paling cocok dan pantas adalah aktor Lukman Sardi. Dia seperti jenderal dalam novel tersebut. Nantilah akan saya ungkap siapa jenderal tersebut kalau novel sudah siap cetak dan akan saya gelar jumpa persnya," ungkapnya.

 

Ini adalah novel pertama yang diterbitkan di Indonesia dengan menggunakan
teaser
dan akan didistribusikan ke seluruh Bali dan Indonesia.


"Misalnya terjadi pro kontra saya sudah siap, bagi saya hal yang wajar apabila kita berkarya nantinya kita menemui sebuah tanggapan baik pro dan kontra dari masyarakat, pekerja seni, intelektual, dan lain-lain," ucapnya.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya