- VIVA.co.id/Yadi
VIVA.co.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di lereng gunung untuk mewaspadai ancaman longsor selama musim peralihan dari kemarau ke musim hujan.
Sebab, menurut Prakirawan BMKG Kota Bandung, Jadi Hendarmin dalam masa peralihan tanah cenderung kering dan retak sehingga sangat rawan ketika tersiram air hujan.
Baca Juga:
“Tanah yang lama tidak terkena hujan malah semakin rawan ketika tersiram hujan. Maka kami mengimbau kepada warga yang tinggal di daerah lereng untuk lebih waspada,” kata Hendarmin, Rabu, 23 September 2015.
Selama masa peralihan, hujan akan turun secara tiba-tiba. Intensitasnya beragam, mulai dari ringan hingga sedang. Tidak menutup kemungkinan hujan akan disertai angin kencang. Bahkan, bukan hanya longsor, hujan yang datang secara tiba-tiba juga berpotensi menumbangkan pohon dan menyebabkan banjir.
“Senin kemarin, Bandung bukan satu-satunya kota yang disiram hujan. Beberapa wilayah di Barat Jawa Barat seperti Puncak, Bogor, hingga Padalarang juga hujan. Intensitasnya beragam. Hujan di Bandung termasuk sedang, tapi anginnya cukup kencang,” katanya.
Akibatnya, pohon di beberapa wilayah di Kota Bandung tumbang. Salah satunya adalah pohon tanjung yang terdapat di depan Gereja HKBP, Jalan L.L.R.E Martadinata (Riau). Pohon yang tingginya sekitar 20 meter tersebut tumbang menutupi jalan.
Sementara di wilayah Dago, hujan dengan intesitas sedang disertai angin kencang selama lebih dari satu jam itu membuat kondisi jalan tertutup genangan air setinggi mata kaki.
Kondisi tersebut, menurut Hendarmin akan terus berlangsung hingga musim penghujan datang sekitar akhir Oktober sampai awal November 2015 mendatang.
“Seharusnya, September sudah masuk musim hujan. Tapi karena El Nino, maka musim hujan mundur ke Oktober atau November."
Mega Dwi Anggraeni/Bandung