Jemaah Haji Indonesia Telah Bergerak ke Muzdalifah

Jemaah Haji Bermalam (Mabit) di Mina
Sumber :
  • VIVAnews/Umi Kalsum
VIVA.co.id
Satu Jam di Masjid Nabawi
- Jemaah haji Indonesia telah bergerak menuju Muzdalifah melakukan proses mabit untuk menginap atau bermalam. Bergerak sejak lepas Maghrib waktu setempat pada Rabu, 23 September, seluruh jemaah haji Indonesia telah melakukan kewajiban bermalam untuk selanjutnya bertolak ke Mina.

Hari Ini 15 Kloter Jemaah Berangkat ke Tanah Suci

Laman Kementerian Agama melaporkan, selama proses mabit, seluruh jemaah haji disunahkan mencari batu kerikil di sekitar tempat bermalam. Setidaknya tujuh buah kerikil yang disunahkan untuk melontar jumrah aqabah tepat pada 10 Dzulhijah di Mina. Jemaah lalu akan bermalam di Mina hingga tanggal 12 Dzulhijah bagi yang nafar awwal dan 13 yang memilih nafar tsani.
Calon Haji Ini Kesal Sambal Petisnya Disita


Kabid Bimbingan Ibadah dan Pengawasan KBIH, Ali mengatakan, mabit dan istirahat di Muzdalifah digambarkan sebagai pasukan tentara yang tengah menghimpun tenaga dan memungut batu kerikil sebagai senjata untuk berperang melawan musuh manusia, yaitu setan.


“Karena melontar jumrah menjadi perlambang memerangi setan/iblis,” katanya.


Selama bermalam di Muzdalifah menjadi kesempatan bagi jemaah haji untuk membersihkan diri dan membentengi hati dalam melawan musuh setan. Bertaubat dan berzikir serta bersyukur kepada Allah SWT. Tiga fase itu, kata Ali, menjadi kunci bagi jemaah haji dalam menjalani fase kehidupan selanjutnya.


Jadi, kata Ali, sesungguhnya setelah jamaah melakukan prosesi wukuf di Arafah, mereka telah menemukan jati diri dan eksistensi Tuhannya. “Inilah makna Mabit di Mudzalifah, mencari kerikil batu untuk melontar jamarat di Mina,” kata Ali.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya