'Kini Saatnya Petugas Haji Bekerja Maksimal'

Indonesia dan Arab Saudi telah sepakat untuk bekerjasama mencegah adanya human trafficking berkedok umroh.
Sumber :
  • ANTARA/ Prasetyo Utomo
VIVA.co.id
Satu Jam di Masjid Nabawi
- Pengamat Timur Tengah, Hasibullah Satrawi, meminta pemerintah Indonesia untuk menerapkan koordinasi satu pintu. Hal itu untuk menghindari banyaknya sumber informasi bagi keluarga jemaah haji Indonesia pascainsiden Mina kemarin.

Hari Ini 15 Kloter Jemaah Berangkat ke Tanah Suci

"Sistem satu pintu perlu dilakukan," kata Satrawi dalam perbincangan dengan tvOne, Jumat 25 September 2015.
Calon Haji Ini Kesal Sambal Petisnya Disita


Hal yang juga krusial menurut Satrawi adalah pentingnya koordinasi panitia di tingkat lapangan. Satrawi yang pernah menjadi petugas haji tahun 2003 itu mengatakan, ada baiknya seluruh petugas dan panitia haji berpusat di Mekah.


"Persoalannya yang saya lihat koordinasi dengan teknis perlu ditingkatkan, bagaimana unsur panitia bisa bekerja sama dan memberikan yang terbaik bagi jemaah," katanya menambahkan.


Pemerintah Arab Saudi, kata Satrawi, telah menentukan batasan larangan dan yang diperbolehkan bagi para jemaah haji. Hal itu menjadi tugas penting bagi petugas dan panitia mengingat kondisi jemaah yang berasal dari beragam latar belakang.


"Misalnya masih banyak juga yang belum bisa bahasa negara asal. Ini tugas petugas untuk mnenerjemahkan itu kepada jemaah asal negara masing-masing," ucapnya.


Satrawi mengakui saat ini sudah mulai ada sosialisasi dari petugas dan panitia haji Indonesia tentang jadwal dan waktu melempar jumrah bagi jemaah. Meski begitu,  petugas dan panitia perlu mengkondisikan jemaah haji Indonesia untuk menghindari rombongan jemaah haji asal negara lain yang biasanya dalam jumlah besar.


"Ada Iran, Turki, Afrika, itu rombongannya bisa ratusan. Jemaah kita harus betul-betul waspada dengan itu. Kalau sudah rombongan besar itu rawan menimbulkan kepanikan. Ada sedikit pemicu kecil, berhenti, atau massa tak bisa dikendalikan itu akan memicu insiden."




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya