Gubernur Ganjar Kesal dengan Menteri Perhubungan

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu

VIVA.co.id - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengaku 'kesal' dengan Menteri Perhubungan Ignanisius Jonan, terkait ditolaknya usulan pembangunan bandar udara Wirasaba di Purbalingga, Jawa Tengah.

Sebab itu, Ganjar mengaku akan menemui langsung Jonan dan akan memaparkan langsung bagaimana mendesaknya rencana pembangunan bandara tersebut.

Kembangkan BUMDes, Menteri Eko Minta Saran Gubernur Ini

[Baca Juga: ]

"Bulan depan kita akan geruduk ke sana (Jakarta) bersama empat bupati, yakni Banyumas, Wonosobo, Banjarnegara Kebumen ditambah Pemalang. Kita mau tagih ke pak Menteri," kata Ganjar di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat 25 September 2015.

Ganjar mengaku menyayangkan penolakan tiga kali surat yang dikirimkan ke Menhub terkait teknis pembangunan bandara ini. Di mana Kementerian Perhubungan belum memberikan izin pembukaan Bandara Wirasaba menjadi bandara komersial. Padahal, segala perencanaan dan target anggaran sudah dibuat secara detil.

"Tiga kali saya kirim surat ke Pak Menteri, tapi ditolak semua. Saya tanya, kok ditolak alasannya apa? Kata Pak Jonan letaknya tidak feasible, terlalu dekat dengan Bandara Tunggul Wulung Cilacap," katanya.

Menjawab pertanyaan Menhub, Ganjar sempat protes. Jika bandara Wirasaba ditolak karena alasan tidak feasible, ia lantas membandingkan bandara Adi Sumarmo di Solo yang sangat dekat dengan bandara Adi Sucipto di Yogyakarta.

"Nyatanya di sana bisa. Nah, Pak Menhub terus minta saya kirim surat keempat. Dan nanti kita tanyakan jawabannya di Jakarta," ujar Ganjar.

Maskapai Sambut Baik

Jadi Menhub, Budi Akan Tetap Minta Petunjuk Jonan

Jika Bandara Wirasaba ini cepat dibangun, Ganjar mengaku telah banyak bicara bersama sejumlah pemilik maskapai penerbangan. Beberapa bahkan sudah setuju untuk menyediakan pesawat komersial.

"Pemilik maskapai penerbangan menyambut baik rencana pembangunan Bandara Wirasaba ini. Maka harus kita kejar," katanya.

[Baca Juga: ]

Bandara Wirasaba selama ini dikenal sebagai pangkalan udara milik TNI Angkatan Udara. Oleh karena itu, pengalihan status dari pangkalan udara TNI AU menjadi bandara komersial membutuhkan perizinan yang terlalu rumit dan butuh waktu lama.

Kendati demikian, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tetap berkeinginan memiliki bandara komersial di bagian barat dan tengah wilayah ini. Berbagai alternatif bahkan telah disiapkan agar bandara komersial ini dibangun.

Salah satunya dengan membangun bandara itu di Kabupaten Banyumas. Alternatif lain adalah adanya patungan atau saweran empat kabupaten untuk Investasi bandara sebesar Rp250 miliar.

Ini Bisik-bisik Jonan ke Menhub Baru
Budi Karya Sumadi

Menhub: Bandara Kulonprogo Beroperasi 2019

Kunjungan kerja di Yogyakarta.

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2016