BNN Mau Bangun Lapas Narkoba, DPR Minta Diriset Dulu

Ilustrasi tersangka kasus narkoba
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
VIVA.co.id
PDIP Bahas Nama Budi Waseso untuk Pilkada Jakarta
- Anggota Komisi III DPR RI, Masinton Pasaribu, menyetujui gagasan Kepala Badan Narkotika Nasional, Budi Waseso, yang akan membuat lembaga pemasyarakatan (lapas) khusus bagai bandar narkoba di pulau-pulau terpencil. Namun ia meminta Budi agar lebih dulu membuat kajian ke Komisi III mengenai rencana itu.

Diusulkan Tiru Filipina Perangi Narkoba, Ini Respons DPR

"Idenya bagus. Kita dukung. Kita minta kajian dampak negatif bagi warga sekitar pulau yang akan dijadikan lapas," kata Masinton kepada
DPR: Kicauan Freddy Budiman Adalah Pintu Masuk
VIVA.co.id , Kamis 24 September 2015.


Masinton menjelaskan kajian dampak negatif ini mengingat di beberapa pulau terpencil yang ditempati penduduk setempat meski jumlah mereka tidak banyak. Ia khawatir penduduk akan terpengaruh dengan kedatangan para bandar narkoba.


"Jangan-jangan penduduk yang polos dan awalnya nggak tau narkoba malah jadi hafal. Jangan sampai mereka jadi kurir dan bagian sindikat narkoba. Makanya kita tunggu kajian yang komperhensif," kata dia.


Politis PDIP ini bahkan mengusulkan pulau terpencil bukan hanya disiapkan sebagai lapas bandar narkoba. Menurutnya idealnya panti rehabilitasi para pengguna narkba juga diletak di pulau terpencil.


"Jadi rehabilitasi bisa optimal. Ini untuk menjaga jarak mereka berinteraksi dengan jaringanya, di mana dalam masa rehab para pecandu ini diberi kegiatan sosial yang bermanfaat, seperti bercocok tanam, budidaya ikan dan sebagainya," kata Masinton.


Sebelumnya Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso, mengatakan usulan lapas khusus bagi para narapida Narkoba di pulau terpencil sudah ditanggapi oleh Kementerian Hukum dan HAM.


Menurutnya saat ini sedang dilakukan survei lokasi yang akan dijadikan tempat pembangunan lapas tersebut. Beberapa pulau sedang di survei. Termasuk yang ada di Papua dan dan beberapa wilayah lainnya," ujar Buwas. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya