Pensiunan TNI AU Asal Yogya Jadi Korban Tragedi Mina

Jamaah Haji Dapat Perawatan Saat Tragedi di Mina
Sumber :
  • REUTERS/Directorate of the Saudi Civil Defense/Handout via Reuters

VIVA.co.id - Seorang jemaah haji asal Yogyakarta, Ardani Ali Sirodj (75), turut menjadi korban meninggal dunia dalam tragedi Mina, Kamis, 24 September 2015. Warga asal Dusun Kenteng, Desa Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman tersebut meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit di Mina.

Keponakan korban, Hapsoro, mengatakan keluarga mengetahui Ardani menjadi korban sejak, Kamis, 24 September 2015, sore hari. Namun, belum mendapat kabar meninggal dan masih diketahui mengalami luka dan dirawat di rumah sakit Mina. Keluarga mendapat kepastian setelah mendengar kabar dari anaknya Muh Taufik Arifianto yang menemani Ardani selama ibadah haji.

"Keluarga di Sleman baru mendapatkan kabar kepastian meninggal pada malam sekitar pukul 24.00 WIB," katanya, Jumat, 25 September 2015.

Menurutnya, korban yang merupakan pensiunan TNI AU ini saat kejadian menggunakan kursi roda. Saat itu Ardani akan melempar jumrah namun tiba-tiba jemaah yang berada di depan balik arah menujunya. Akibatnya. Ardani terjatuh dan terinjak-injak. Ia lalu dibawa ke RS di Mina dan diketahui meninggal saat di rumah sakit.

"Kursi roda terdorong terjatuh dan terinjak-injak. Baru mau lempar itu masih di jalan. Jadi ceritanya ada yang jatuh di depan itu tapi jemaah yang di depannya malah balik. Jadi papasan. Itu satu rombongan dari Sleman. Saya nggak kebayang padahal pakai kursi roda," ujarnya.

Hapsoro menjelaskan sehari-hari Ardani tidak menggunakan kursi roda. Namun karena letak pondokan dan tempat melempar jumroh itu jauh maka Ardani disarankan menggunakan kursi roda.

Hari Ini 15 Kloter Jemaah Berangkat ke Tanah Suci

Hapsoro mengatakan Ardani merupakan pensiunan TNI AU dengan pangkat Letkol. Dan terakhir bertugas di Basarnas Jakarta. Hapsoro mengatakan Kemenag juga sudah mendatangi keluarga untuk memberitahukan kabar tersebut dan bela sungkawa.

"Kalau sehari-harinya tidak menggunakan kursi roda. Namun karena jarak pondok ke lempar jumrah jauh maka menggunakan kursi roda," katanya.

Kerabat Ardani lainnya, Muhammad Wahidan Alwi, mengatakan Ardani tergabung dalam kloter 29 berangkat pada 30 Agustus lalu. Putra korban M Taufik selamat dan mengalami luka bagian kaki.

"Awalnya kabarnya jam 16.00 waktu setempat itu waktu aman jadi kita kembali. Begitu kejadian langsung dibawa ke rumah sakit. Lalu ada kabar lagi bahwa (meninggal). Informasinya tulang belakangnya patah," ujarnya.

Alwi mengatakan takmir masjid Kenteng sudah sepakat untuk menggelar Salat Ghoib setelah Salat Jumat tadi. Kerabat dan masyarakat sudah merelakan kepergian Ardani yang aktif di masjid.

"Tadi setelah salat Jumat melakukan Salat Ghoib. Dimakamkan di sana," ujarnya.

Jemaah berziarah ke makam Rasulullah SAW di Masjid Nabawi

Satu Jam di Masjid Nabawi

Di dalam masjid ini terdapat makam Rasulullah dan sahabatnya.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016