Sumber :
- REUTERS/Stringer
VIVA.co.id
- Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mencari informasi terkait nasib rombongan jemaah haji kelompok terbang (kloter) 48 embarkasi Surabaya, yang seluruhnya adalah warga Kabupaten Probolinggo.
Sebagaimana diketahui, korban jemaah WNI yang wafat dan belum kembali ke pemondokan setelah tragedi pelontaran jumrah di Mina, Kamis, 24 September 2015 lalu, sebagian besarnya berasal rombongan jemaah haji kloter SUB 48.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saefullah Yusuf atau yang disapa Gus Ipul, mengaku mendapat informasi bahwa total rombongan kloter 48 embarkasi Surabaya itu berjumlah 450 orang jemaah.
"Itu sampai sekarang, masih banyak yang belum kembali ke maktab dan belum diketahui nasibnya. Jumlahnya yang belum kembali, ada ratusan," kata Gus Ipul, Sabtu malam, 26 September 2015.
Menurut Gus Ipul, 450 orang rombongan kloter 48 Embarkasi Surabaya ini mayoritas berangkat pagi untuk melontar jumrah di Mina. Padahal, jadwal pelontaran jumrah jemaah haji dari berbagai negara sudah ditentukan. "Jemaah haji Indonesia kebagian jadwal sore menjelang magrib," ujar dia.
Baca Juga :
Anggota DPR Ingatkan Pemerintah Soal Dana Haji
Baca Juga :
Tawaf dan Rahasianya
Baca Juga :
Calon Haji Ini Kesal Sambal Petisnya Disita
Mereka lanjut Haris, bahkan mendesak berangkat pagi dan nekat berangkat sendiri meninggalkan rombongan. Sementara ketua kloter sudah menyarankan agar rombongan mengikuti jadwal pelontaran jumrah bagi jemaah RI, yakni pada sore hari.
"Karena saking banyaknya rombongan yang mau berangkat sendiri pada pagi hari itu. Akhirnya ketua rombongan memutuskan untuk berangkat pagi semua. Pertimbangannya, agar seluruh rombongan Kloter 48 Embarkasi Surabaya tidak tercerai berai," papar Haris.
Sampai pada akhirnya terjadi tragedi di Mina pada Kamis pagi, 27 September 2015 lalu. Di mana saat peristiwa itu terjadi, rombongan Kloter 48 berada di tengah-tengah kerumunan jemaah haji dari berbagai negara di Jalan 204 Mina.
Wagub Jatim Saifullah Yusuf meminta kepada keluarga jemaah haji, yang anggota keluarganya belum ada kabar, untuk bersabar sambil memanjatkan doa. "Kita percayakan proses identifikasi korban kepada Pemerintah Arab Saudi," ucapnya.
Halaman Selanjutnya
Mereka lanjut Haris, bahkan mendesak berangkat pagi dan nekat berangkat sendiri meninggalkan rombongan. Sementara ketua kloter sudah menyarankan agar rombongan mengikuti jadwal pelontaran jumrah bagi jemaah RI, yakni pada sore hari.