Indonesia Persilakan Negara Lain Bantu Perangi Kabut Asap

Presiden Joko Widodo pantau lokasi kebakaran hutan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Setpres/Cahyo

VIVA.co.id - Pemerintah Indonesia akhirnya mempersilakan negara-negara lain yang hendak berpartisipasi dalam penanganan bencana kabut asap di Sumatera dan Kalimantan.

Upaya maksimal pemerintah harus diakui belum membuahkan hasil. Sebab penanganan bencana kabut asap memang tak bisa dilakukan dalam waktu singkat.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Baca Juga:

“Silahkan saja kita terbuka (Dengan negara lain). Singapura, silakan kalau mau membantu. Jangan hanya bicara,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla seperti dikutip di laman Sekretariat Kabinet, Senin 28 September 2015.

Menurut Kalla, Indonesia selama ini telah berusaha keras untuk mengantisipasi dan melakukan penanggulangan terhadap bencana kabut asap. Namun, penanganannya memang tak semudah dibayangkan.

Baca Juga:



“Persoalannya kebakaran di Indonesia selain cuaca yang panas, juga dibantu dengan angin. Karena ini efeknya sudah ke negara lain, kalau negara-negara lain merasa ingin ikut membantu, silakan," kata Kalla.

Pada Jumat pekan lalu, Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Air Singapura, Vivian Balakrishnan, sempat mengeluarkan pernyataan keras terhadap bencana kabut asap yang terjadi di negara mereka.

Kiriman asap dari Indonesia dirasa sudah sangat mengganggu bahkan mengancam kesehatan warga negara mereka. Sebab itu, ia menekankan agar Indonesia berupaya lebih baik dalam penanganan kabut asap.

“Ini sudah tidak bisa ditoleransi, hal ini sangat berpengaruh pada kehidupan ekonomi. Baru saja kemarin kami meliburkan sejumlah sekolah karena berbahaya bagi para siswa,” ujar Vivian. (ren)

Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat
Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016