Sumber :
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id - Jemaah haji kelompok terbang (kloter) pertama dijadwalkan pulang pada Senin pagi waktu Arab Saudi, 28 September 2015. Mereka yang merupakan jemaah kloter JKG 01 telah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji dan segera kembali ke Tanah Air.
Baca Juga :
Anggota DPR Ingatkan Pemerintah Soal Dana Haji
Namun jadwal kepulangan para jemaah haji itu dikabarkan terlambat dari rencana semula. Dikutip dari Media Center Haji Kementerian Haji, mereka direncanakan diterbangkan dengan pesawat Garuda 7461 pada pukul 08.40 waktu Arab Saudi tapi ditunda hingga pukul 18.40 waktu setempat. Itu artinya, kepulangan mereka tertunda lebih sepuluh jam.
Baca Juga :
Tawaf dan Rahasianya
Penundaan itu karena penerbangan harus menunggu kru pesawat Garuda yang akan bertugas mengangkut kloter JKG 1. Kru terbang dengan pesawat Garuda 980 (penerbangan reguler) dan mengalami keterlambatan mendarat di Bandara King Abdul Azis di Jeddah karena harus mendarat darurat di Colombo, Sri Lanka. Pedaratan darurat di Colombo karena ada penumpang anak anak-anak (warga Arab) yang luka akibat membentur pembatas kursi dan harus mendapatkan pertolongan pertama.
Baca Juga :
Satu Jam di Masjid Nabawi
Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi, Nurul Badruttamam, menjelaskan bahwa sesuai aturan penerbangan internasional, waktu istirahat kru Garuda adalah 18 jam (Jakarta-Colombo-Jeddah). Maka hal itu berpengaruh pada penerbangan JKG 01 atau jemaah haji kloter pertama.
Mengenai jemaah haji Kloter JKG 01 yang saat berangkat dilepas secara nasional oleh Menteri Agama dan Gubernur DKI Jakarta, kini mereka ditempatkan di Hotel Norcom di Jeddah. “Segala beban biaya akomodasi 440 jamaah JKG 01 ini yang menjadi tanggung pihak Garuda,” kata Nurul.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Mengenai jemaah haji Kloter JKG 01 yang saat berangkat dilepas secara nasional oleh Menteri Agama dan Gubernur DKI Jakarta, kini mereka ditempatkan di Hotel Norcom di Jeddah. “Segala beban biaya akomodasi 440 jamaah JKG 01 ini yang menjadi tanggung pihak Garuda,” kata Nurul.
