Sumber :
VIVA.co.id
- Di hadapan pengusaha penggilingan padi dan pengusaha beras, Presiden Joko Widodo memberi peringatan keras untuk tidak bermain-main soal harga beras.
Itu diutarakan Presiden Jokowi, saat memberikan arahan pada jamuan santap siang dengan puluhan pemilik penggilingan padi dan pengusaha beras di Istana Negara, Senin 28 September 2013. Turut mendampingi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Itu diutarakan Presiden Jokowi, saat memberikan arahan pada jamuan santap siang dengan puluhan pemilik penggilingan padi dan pengusaha beras di Istana Negara, Senin 28 September 2013. Turut mendampingi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
"Supaya bapak ibu tahu saja, saya kan juga mantan pengusaha, ngertilah cara main-mainnya seperti apa, dan harus melakukan apa. Saya juga dengan di Cipinang (pasar induk) kenal semuanya," jelas Presiden Jokowi, Senin 28 September 2015.
Jokowi menjelaskan, dia setiap hari memantau perkembangan harga beras. Apakah ada kenaikan, atau harganya tetap.
Pantauan ini terus dilakukan, kata Presiden, karena kalau sampai terjadi kenaikan di luar kendali, pemerintah harus turun tangan.
"Kalau hitungan kalkulasi naik dan saya lihat sulit kita kendalikan, operasi pasar. Kalau belum menurunkan, akan cari jalan lain," kata dia.
Presiden menginginkan, baik petani, pengusaha beras termasuk pemilik penggilingan, dan rakyat sama-sama mendapat keuntungan. Sehingga, tidak ada yang mengeluh, karena persoalan beras ini.
Jokowi mengatakan, pemerintah ingin persoalan beras bisa membuat bahagia semua pihak.
"Artinya kita sebetulnya sudah terbuka semuanya. Sekali lagi, jangan ada saling merugikan, prinsip itu saja," kata dia. (asp)
Halaman Selanjutnya
"Supaya bapak ibu tahu saja, saya kan juga mantan pengusaha, ngertilah cara main-mainnya seperti apa, dan harus melakukan apa. Saya juga dengan di Cipinang (pasar induk) kenal semuanya," jelas Presiden Jokowi, Senin 28 September 2015.
