Ini Instruksi Jokowi Terkait Pembunuhan Sadis Salim Kancil

Jokowi Bagi-bagi Sembako
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo, sudah mendapatkan informasi terkait pembunuhan dengan cara keji terhadap aktivis tani yang menolak penambangan, Samsul alias Salim Kancil. Salim disiksa hingga tewas oleh puluhan orang pada Sabtu, 26 September 2015.

Kades Pembunuh Salim Kancil Rutin Suap Muspika
Kepala Staf Presiden (KSP), Teten Masduki mengatakan, Presiden menyayangkan kasus agraria seperti ini dilakukan dengan cara kekerasan yang mengakibatkan korban jiwa.

"Presiden sudah minta Kapolri untuk mengusut pelaku penganiayaan," ujar Teten, di Istana Negara, Selasa, 29 September 2015.

Presiden, kata Teten, meminta agar Kapolri tidak menggunakan langkah-langkah kekerasan dalam menangani sengketa agraria yang masih banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat. Dalam kasus Salim Kancil ini, kata Teten, Istana akan terus mengikuti perkembangannya.

"Kami kantor KSP akan memantau terus penyelesaiannya," kata Teten.

Walau begitu, kata Teten, penyelesaian kasus ini cukup diselesaikan oleh kepolisian setempat, apakah itu Polres atau Polda Jawa Timur.

Menurut Teten, konflik agraria merupakan persoalan yang bersumber lama sejak puluhan tahun lalu. Sebab, tanah sudah diduduki lama oleh masyarakat, lalu kemudian ada pihak tertentu yang ingin mengembangkannya. Dari situ rawan konflik.

"Presiden sudah memberikan perhatian supaya ada penyelesaian-penyelesaian konflik ini yang cukup fair," kata Teten.

Termasuk, soal janji Presiden Jokowi yang akan memberikan sembilan juta hektare untuk didistribusikan ke para petani. "Itu termasuk tanah-tanah di wilayah konflik yang sudah lama itu digarap masyarakat. Itu yang saya kira jadi perhatian Presiden," ujar Teten.

Aksi pembunuhan terhadap petani yang menolak proyek tambang pasir di Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, Jawa Timur, diduga dilakukan sejumlah preman bayaran. 

Salim Kancil tewas setelah dieksekusi di Kantor Desa Selok Awar-Awar. Dia dianiaya secara beramai-ramai dengan kedua tangan terikat. Aksi sadis ini membuat korban tewas di lokasi kejadian. Dalam keadaan meninggal, mayat Salim Kancil kemudian dibuang di tepi jalan dekat area perkebunan warga.

Tak hanya Salim Kancil, orang-orang bayaran ini juga melakukan penganiayaan terhadap Tosan. Korban hingga saat ini masih dalam kondisi kritis di RSA Malang. 

Dari informasi masyarakat, Tosan juga dijemput secara paksa dari rumahnya. Karena melakukan perlawanan, Tosan dianiaya di dekat rumahnya. Tosan diselamatkan warga lain dan segera dibawa ke rumah sakit.

Sejumlah warga mengakui, sudah sejak lama mereka yang mayoritas petani diintimidasi oleh kepala desa dan kroninya karena melawan aktivitas pertambangan pasir yang diduga dijalankan kepala desa. 

Kedua korban, termasuk petani dari sekian banyak petani lainnya yang tetap bertahan melakukan penolakan secara terbuka. Fakta ini menunjukkan betapa petani telah dirampas ruang produksinya sekaligus dicabut nyawanya secara paksa. (ase)
Pembunuhan Petani Salim Kancil di Lumajang Jawa Timur.

Kisah Tangisan Anak TK Iringi Penyiksaan Salim Kancil

Banyak saksi yang ceritakan kebrutalan pengeroyok

img_title
VIVA.co.id
3 Maret 2016