Dua Pelaku Pembunuhan Salim Kancil Tak Ditahan

Aksi solidaritas terhadap Salim Kancil
Sumber :
  • D.A.Pitaloka/Malang

VIVA.co.id - Kepolisian Resor Lumajang Jawa Timur telah menetapkan 22 orang tersangka terkait pembunuhan petani Desa Selok Awar-Awar, Salim Kancil.

Gara-gara Uang Rp30 Ribu, Tukang Ojek Ini Cekik Istrinya

Jumlah tersangka kemungkinan akan bertambah. Namun dipastikan saat ini terdapat dua pelaku adalah remaja di bawah umur. "20 di antaranya ditahan sedangkan dua sisanya tidak dilakukan penahanan. Karena masih di bawah umur, usia 17 tahun," kata Wakapolres Lumajang, Kompol Iswahab, Selasa, 29 September 2015.

Baca Juga:



Dari pemeriksaan dan rekonstruksi tertutup di Stadion Semeru Lumajang terhadap para tersangka, terungkap masing-masing orang memiliki peran yang berbeda-beda. Ada yang terlibat dalam pemukulan dan ada juga yang hanya bertugas sebagai pembonceng para pelaku.

Pengungkapan Kasus Mutilasi Anggota DPRD Diakui Sulit

Sejumlah pasal akan digunakan untuk menjerat para tersangka. Di antaranya pasal 338 junto 340 dan juga pasal 170. "Ini masih dalam proses penyidikan, ada hal-hal yang tak boleh dilihat," ujarnya menambahkan.

Belum ada dalang utama

Tegur Pemuda Mabuk, Kakek Renta Dibacok Hingga Tewas

Sejauh ini, Kepolisian mengaku belum bisa menentukan siapa dalang utama dari kasus pembunuhan Salim Kancil tersebut. Sebanyak 36 orang saksi telah diperiksa, termasuk Haryono, Kepala Desa Selok Awar-Awar yang dituding warga sebagai pelaku utama. "Masih dalam proses penyidikan. Hari ini hari pertama kades (Hariyono) diperiksa," kata Iswahab.

Pembunuhan Salim Kancil terjadi pada Sabtu 26 September 2015. Ia dianiaya secara brutal oleh kelompok warga yang dikenal dengan tim 12 atau kelompok yang mendukung proyek penambangan pasir di Desa Selok Awar-Awar.

Salim dianiaya dengan cangkul, gergaji, pisau dan disetrum oleh tim 12 tersebut. Setelah meninggal, mayat petani ini dibuang di pinggir jalan desa untuk membuat warga takut. Bersama Salim Kancil, warga lainnya yakni Tosan juga ikut mengalami kasus serupa. Di depan umum, Tosan dianiaya oleh mereka. Namun Tosan berhasil selamat, lantaran para pemukulnya mengira ia sudah mati usai dilindas sepeda motor di sebuah tanah lapang.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya