Kabut Asap Batam, Kapal Tujuan Luar Negeri Batal Berangkat

Pelabuhan Internasional Batam Center
Sumber :
  • VIVA.co.id/Berton Siregar (Batam)
VIVA.co.id
Tim SAR Temukan 20 Jasad Korban Kapal Karam di Batam
- Asap kiriman dari berbagai propinsi luar Batam, dalam dua hari ini menyelimuti Batam, hingga mengakibatkan pelayaran laut pun terkendala.

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Akibatnya, ada sembilan pelayaran ferry dari Pelabuhan Internasional Batam Center tujuan Malaysia dan Singapura, pada Selasa 28 September 2015, tidak diperkenankan berlayar akbiat asap.

Satu Terduga Teroris di Batam Dibebaskan Polisi
"Ada sembilan kapal ferry yang seharusnya akan berangkat sejak siang tadi jam 11.00 hingga jam 14.00 WIB. Tujuan Singapura, dan Malaysia terpaksa di-delay akibat asap tebal," ujar Nica Astaga, General Manager Pelabuhan Internasional Batam Center.

Nica menambahkan, ke sembilan kapal ferry, yang empat di antaranya akan menuju pelayaran Malaysia dan lima pelayaran tujuan Singapura, terpaksa di undur keberangkatanya dengan instruksi dari Kakanpel.

Tidak hanya di Pelabuhan Internasional Batam Center, Pelabuhan punggur, pelabuhan Sekupang, juga mengalami hal yang sama. Hingga ratusan penumpang yang akan menuju pulau-pulau sekitar nampak membludak di pelabuhan Punggur.

"Sesuai perintah dari Kakanpel, yang menginstruksikan kapal tidak diperkenankan berlayar. Dan, kita menjaga keselamatan penumpang. Di mana, analisa kita makin menuju laut internasional kabut asap makin tebal," ujarnya.

Koh Mee, warga negara Singapura, yang dimintai keterangan terkait pengunduran keberangkatanya menuju negaranya dapat menerima larangan tersebut. Apalagi, dengan menyangkut keselamatan.

"Saya boleh paham dan mengerti, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab, ini demi keselamatan manusia juga," ujarnya dengan logat melayu terbata bata.

Walau masih dengan di baluti kabut, dan jarak pandang yang sudah agak lumayan cukup, pada sekitar jam 14.30, aktivitas keberangkatan ferry ke luar negeri dapat berjalan dengan lambat.

"Kita akan siapkan semua snack, atau makanan bila saja kabut asap masih mengganggu keberangkatan kapal. Tapi Alhamdulillah, walau dengan jarak pandang yang masih terbatas, kapal bisa kita berangkat, dan kita sampaikan ke kapten kapal, supaya mengurangi laju kapal, demi keamanan dan kenyamanan penumpang," ujar Nica. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya