Jemaah Haji Jawa Timur Kembali ke Tanah Air

Jemaah haji Surabaya kembali ke Tanah Air
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tudji Martudji
VIVA.co.id
Anggota DPR Ingatkan Pemerintah Soal Dana Haji
- Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyambut kepulangan jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 1 dan 2 Embarkasi Surabaya (SUB) di Asrama Haji, Sukolilo Surabaya, Selasa 29 September 2015.

Tawaf dan Rahasianya
‎Disebutkan, ada catatan sebanyak 42 jemaah asal Jatim meninggal dunia selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi. 

Satu Jam di Masjid Nabawi
"Dua di antaranya meninggal akibat musibah crane yang roboh. 10 meninggal dalam tragedi Mina. 30 lainnya meninggal oleh sebab lain-lain," kata Saifullah Yusuf.

Dimungkinkan, untuk jemaah haji asal Jatim, korban tragedi Mina masih bisa bertambah, seiring masih terus dilakukannya identifikasi oleh Pemerintah Arab Saudi. 

"Sampai hari ini, kabar terakhir yang kita terima, ada 20 jemaah asal Jatim yang masih dinyatakan hilang kontak. Mereka belum kembali ke Maktab," tambahnya.

Menurutnya, jumlah itu terus berkurang dibanding informasi yang didapat sebelumnya. 

"Pada hari H kejadian, dilaporkan ada 200-an jemaah haji kita (Jatim) yang tidak kembali ke Maktab. Kemudian, berkurang tinggal 58 jamaah yang dinyatakan hilang. Dan, terakhir hari ini tinggal 20 orang," jelasnya.

Jumlah korban tragedi Mina terbanyak, ditandaskan Gus Ipul, berasal dari rombongan Kloter 48 Embarkasi Surabaya, asal Probolinggo. Namun, beberapa korban lain, dikatakan, juga berasal dari Kloter 36 dan 61 Embarkasi Surabaya.

Soal nasib ke-20 jemaah haji asal Jatim tersebut, Gus Ipul sapaan Saifullah Yusuf belum berani spekulasi, dan berharap keluarga sabar dan senantiasa tabah. Sambil mengatakan, di sana (Mekkah) masih ada tiga kontainer jenazah.



Sementara, 10 jemaah haji asal Jatim yang telah teridentifikasi meninggal dunia dalam tragedi Mina adalah: 

1. Abdul Halim bin Ali Satina, Kloter 48, warga Dusun Lampek, Kelurahan Liprak Kulon, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo. 

2. Hamid Atwi Tarji Rofia, Kloter 48, warga Dusun Timur, Kelurahan Muneng Kidul, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. 

3. Abdul Karim Sumarmi Idris, Kloter 48, warga Wijaya Kusuma, Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. 

4. Nero Sahi Astro, Kloter 48, warga Dusun Krajan, Kelurahan Triwungan, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo. 

5. Rochmani Pawiroredjo Karsodikromo, Kloter 61, warga Desa Kranggan, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. 

6. Siti Muanifah Zainudin Sahlan, Kloter 61, warga Dusun Besuk, Kelurahan Besuk, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. 

7. Tasmudji Agung Seputro, Kloter 48, dari Dusun Wringinan, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. 

8. Muzayyana Tahir Saruni, Kloter 48, warga Desa Leprak Kulon, Kelurahan Leprak Kulon,Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo.

9. Yusriani Muhammad Qohar, Kloter 48, warga Dusun Liprak Kidul, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo.

10.  Junaedi Sjahrudin Marjun, Kloter 36, warga Jl Teratai, Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya